PRESIDEN SOEHARTO BUKA KONFERENSI REGIONAL II PALANG MERAH SE-ASIA PASIFIK
Presiden Soeharto mengharapkan peranan kerja sama organisasi2 Palang Merah antar bangsa dengan kerja sama dengan palang merah internasional, dapat membantu mendorong terciptanya suasana hubungan antar bangsa yang lebih menyejukkan.
Kepala Negara menyatakan hal itu pada pembukaan Konferensi Regional ke II Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se-Asia Pasifik di Istana Negara, Kamis pagi.
Presiden mengatakan, kendati semangat dan cita2 ke palang-merahan melampaui batas2 politik, warna kulit dan agama, namun penting pula kerja sama yang erat antara perhimpunan2 palang merah sekawasan.
Ia percaya, konperensi regional ke-palang-merahan ini akan dapat makin mendekatkan bangsa2 melalui program2 kemanusiaan, sehingga kepentingan sosial antar bangsa dan di dalam bangsa akan dapat diatasi secara memuaskan, demi tercapainya suatu dunia yang damai adil sertapenuh kemanusiaan.
"Semangat ke-palang-merahan yang didorong oleh rasa kemanusiaan yang luhur itu mempunyai tempat yang khusus di hati kami," kata Presiden.
Ia mengatakan, kini pemerintah dan bangsa Indonesia terus berusaha untuk menumbuh suburkan semangat kepalang-merahan itu dalam kehidupan, dalam rangka menjawab tantangan2 baru masyarakat modern.
Presiden mengemukakan, Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mempunyai tempat tersendiri dalam pergaulan hidup umat manusia, suatu tempat yang terhormat, yang di junjung tinggi oleh semangat bahwa manusia dan kemanusiaan adalah satu.
Karena itu, Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dapat menembus prasangka2 politik, ekonomi dan sosial, kata kepala negara. Tidak sedikit manusia yang dibebaskan oleh palang merah dari kehancuran jiwa dan raga, diselamatkan dari kematian dan penderitaan, dikembalikan harga diri dan masa depannya.
Karena itu, bangsa Indonesia menjunjung tinggi kemanusiaan yang menginginkan perdamaian dunia yang berkeadilan dan akan selalu berdoa dalam barisan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ini, demikian Presiden Soeharto.
Konferensi regional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah itu berlangsung mulai tanggal 5 sampai dengan 11 Pebruari di Jakarta, diikuti 80 peserta dari 36 negara. Yang diundang 42 negara. Di samping itu terdapat 18 badan2 internasional dan peninjauÂpeninjau dari berbagai negara di luar Asia Pasifik.
Negara2 yang mengirimkan delegasi pada konperensi itu antara lain Republik Rakyat Cina.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia Prof.Dr. Satrio dalam sambutannya mengatakan konferensi ini akan membahas hal2 penting bagi terpeliharanya dan berkembangnya nilai2 peri kemanusiaan di seluruh dunia dan pembangunan organisasi2 ke-Palang Merahan di Asia-Pasifik.
Ia mengingatkan bahwa penderitaan manusia2 tak bersalah di Asia, Afrika, Amerika Latin, Eropa dan di Indonesia meliputi jumlah jutaan orang. Dan mereka itu hanya sebagian saja terjangkau oleh pertolongan Palang Merah atau badan2 internasional lainnya.
Dengan kerja sama antara perhimpunan2 Palang Merah dan badan intemasional lainnya diharapkan masalah2 yang dihadapi itu dapat dipecahkan bersama. (DTS)
…
Jakarta, Antara
Sumber: ANTARA (05/02/1981)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 586-587.