PRESIDEN SOEHARTO DALAM KEADAAN SEHAT, BATU DI SALURAN KEMIHNYA KELUAR SENDIRI

PRESIDEN SOEHARTO DALAM KEADAAN SEHAT, BATU DI SALURAN KEMIHNYA KELUAR SENDIRI[1]

 

Jakarta, Kompas

Karena gangguan kesehatan berupa penyakit batu pada saluran kemih sebelah kiri, Presiden Soeharto sempat dirawat selama 12 jam di Rumah Sakit TNI-AD (RSPAD), Gatot Subroto. Masuk rumah sakit pukul 22.00 WIB Selasa malam (23/ 8), Presiden sudah meninggalkan Paviliun Kartika RSPAD sekitar pukul 10.15 hari Rabu (24/8) dalam keadaan sehat setelah dipastikan batu yang meny umpal saluran kemihnya terlepas sendiri, sebelum tim dokter melakukan tindakan lanjutan untuk mengeluarkannya.

Demikian dijelaskan Mensesneg, Moerdiono kepada wartawan di lobi Paviliun Kartika RSPAD, hari Rabu. Moerdiono didampingi Kepala RSPAD Brigjen TNI dr Bondan H, Kepala Paviliun Kartika Kol dr Abu Choiri serta delapan dokter lainnya.

Presiden Soeharto kemarin terlihat diiringi Ny Tien Soeharto disertai putra­ putrinya, Siti Hardiyanti Rukmana, Bambang Triatmodjo dan istri Halimah, Siti Hediyati Hariyadi (fitiek) dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Marniek) meninggalkan Paviliun Kartika. Presiden mengenakan jaket tipis berwama putih dengan dua garis biru.

Menurut Moerdiono, sekitar 10 hari lalu Presiden Soeharto merasakan ada gangguan kesehatan. Setelah diperiksa, ternyata terdapat batu di saluran kemih sebelah kiri dan batu lainnya pada ginjal. Itu sebabnya, Tim Dokter Ahli Kepresidenan yang

“Sekitar pukul 8.00 hari Rabu diadakan pemeriksaan yang lebih teliti. Temyata dua malam yang lalu ada sebuah batu yang terdapat di saluran kemih telah keluar dengan sendirinya. Tentu saja, kita semua sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pagi ini, tatkala diadakan pemeriksaan untuk diambil langkah-langkah lanjutan, ternyata langkah-langkah lanjutan itu tidak perlu dilakukan,” tutur Mensesneg. “Ringkasnya, hari ini (Rabu) sekitar pukul 10.15 Bapak Presiden telah meninggalkan RSPAD,” ujar Moerdiono.

Salah seorang anggota  tim itu, dr Fritz Kakialatu, mengatakan, tim telah memeriksa dan merawat Presiden selama ini. Ternyata dalam pemeriksaan diketahui batu di saluran kemih sebelah kiri terlepas sendiri, sehingga pemeriksaan yang lebih akurat dan membahayakan menjadi tidak perlu dilakukan. Menurut Djoko, anggota tim lainnya, batu yang terdapat pada saluran kemih itulah yang menjadi masalah belakangan ini. Karena itu, tim merencanakan mengeluarkan batu tersebut Rabu pagi kemarin. “Tapi syukur Alhamdulillah, atas kehendak Yang Maha Kuasa, batu itu terlepas sendiri. Dengan demikian,Presiden Soeharto sekarang berada dalam keadaan sehat walafiat kembali,”katanya.

“Batu yang tersisa di ginjal, InsyaAllah, akan kita periksa lebih lanjut pada kesempatan lain, di sela-sela kesibukan beliau, untuk menentukan tindakan apa kira­ kira yang diambil selanjutnya,” tutur Djoko seraya menegaskan  bahwa “Bapak (sekarang) dalam keadaan sehat kembali dan mudah-mudahan pemeriksaan yang akan datangjuga akan berhasil dengan baik,” tutur dr Djoko.

Di Sela Kesibukan

Ditanya apa penyebab keluarnya batu di saluran kemih itu, dr Kakialatu memaparkan bahwa tim selama ini antara lain menganjurkan kepada Presiden Soeharto agar banyak minum. Anjuran itu, ia menambahkan, dilaksanakan dengan baik.

“Saya kira obat-obatan lain tidak ada … hanya mungkin obat rutin itu yang membantu. Tapi anjuran kami agar Presiden banyak minum itu benar-benar dilakukan,” tutur Kakialatu .

Tapi ketika ditanya seberapa besar batu di ginjal, Mensesneg Moerdiono menilai pertanyaan itu terlalu teknis.”Pertanyaan itu agak teknis. Saya ingin meringkas yang dikatakan dr Fritz dan dr Djoko tadi, bahwa beliau (Presiden) sekarang dalam keadaan sehat. Terima kasih,”kata Mensesneg. Menjawab pertanyaan mengenai berapa lama Presiden akan mendapatkan pemeriksaan kembali , dr Djoko mengemukakan pemeriksaan selanjutnya akan dilakukan dengan melihat keadaan Presiden dan kesibukannya sebagai kepala negara.

“Di antara kesibukan itu InsyaAllah kita akan pilihkan waktu yang tepat,”katanya.

Batal ke Cairo

Sedianya, Presiden Soeharto akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTI) Kependidikan yang akan berlangsung di Cairo, Mesir pada 5-13 September mendatang. Presiden semula dijadwalkan akan berangkat tanggal 3 September dan kembali tanggal 7 September.

“Karena kesehatan beliau memerlukan istirahat yang lebih banyak dan beliau memerlukan pemeriksaan yang lebih teliti, maka beliau telah memutuskan untuk: tidak jadi berangkat ke Cairo. Tentu saja hal tersebut melalui saluran-saluran diplomatik akan segera diberi tahu kepada pihak penyelenggara,” demikian Mensesneg.

Menurut beberapa sumber, delegasi Rl kemungkinan besar akan dipirnpin Menko Kesra Azwar Anas dengan anggota antara lain Menkes Sujudi dan Kepala BKKBN Haryono Suyono. Tapi, Moerdiono menambahkan, Presiden Soeharto akan tetap menunaikan tugas seperti biasa pada seluruh rencana kunjungan kenegaraan pada bulan mendatang sesuai jadwal. “Bapak Presiden tetap akan menjalankan tugas sehari-hari”. Tapi para dokter ahli mempertirnbangkan beliau agar menyesuaikan kegiatan­ kegiatan rutin beliau dengan kondisi kesehatan beliau. Secara medis, seizin dr. Pattiasina, saya dapat menjelaskan bahwa Bapak Presiden berada dalam keadaan sehat,” katanya. (vik)

Sumber: KOMPAS (25/08/1994)

___________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 713-715.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.