PRESIDEN SOEHARTO HADIRI HARI KOPERASI KE 40
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengingatkan, koperasi harus benar-benar menjadi gerakan dari bawah dan mengakar kuat di tengah-tengah masyarakat agar koperasi dapat menjadi gerakan besar-besaran.
Kepala Negara menegaskan itu dalam pidato sambutannya pada puncak acara Peringatan Hari Koperasi ke-40 dan Hari Ulang Tahun Program Keluarga Berencana Nasional ke-17 di Gedung Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) Jakarta, Minggu, Presiden Soeharto mengatakan, tahun-tahun yang akan datang merupakan tahun-tahun yang sangat penting dan menentukan dalam sejarah pembangunan bangsa Indonesia.
Pembangunan jangka panjang 25 tahun pertama di mana bangsa Indonesia bertekad untuk meletakkan kerangka landasan yang mantap agar dapat tinggal landas pada pembangunan 25 tahun kedua, akan segera berakhir.
Dalam perspektif demikian, maka koperasi sebagai salah satu kekuatan ekonomi nasional juga harus benar-benar kuat dan sehat sehingga memberi kekuatan kepada kerangka landasan yang kukuh di bidang ekonomi secara keseluruhan, kata Kepala Negara.
“Kita mempunyai pengalaman yang tidak ternilai mengenai gerakan dari bawah ini, seperti yang telah ditunjukkan oleh gerakan PKK. Sekali gerakan dari bawah ini menemukan kekuatan dan jalannya sendiri, sekali gerakan dari bawah ini bangkit, maka ia akan menjadi kekuatan yang terus tumbuh dan berkembang sepanjang zaman,” kata Presiden Soeharto.
Namun Presiden mengakui bahwa diperlukan perjalanan panjang agar koperasi benar-benar menjadi salah satu kekuatan ekonomi nasional yang andal dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional sesuai dengan amanat pasal 33 UUD 1945. Tekad untuk menjadikan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi nasional tersebut juga dikemukakan oleh Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Prof. Ir. Soedarsono Hadisapoetro dalam sambutannya di awal upacara.
Dekopin, kata dia, sebagai wadah kekuatan bersama Gerakan Koperasi Indonesia sejak berdirinya 40 tahun lalu, di dalam perjuangannya baik sebagai wadah aspirasi anggota maupun sebagai mitra Pemerintah dalam pembinaan koperasi tetap bertekad bahwa koperasi harus menjadi pilar utama atau sokoguru perekonomian nasional.
Peresmian gedung baru Bukopin tersebut ditandai dengan penanda tanganan prasasti oleh Presiden Soeharto dan pengguntingan pita oleh Ibu Tien Soeharto.
Gedung baru bertingkat 12 mempunyai luas 13.425,17 m2 terletak di atas tanah seluas 6.766 m2 di Jl. M.T. Haryono, dan dibangun dengan biaya sebesar Rp 12 milyar.
Pada upacara tersebut, Presiden Soeharto menyematkan Satya Lencana Pembangunan” kepada tiga gubemur, satu rektor, dan 17 bupati lwalikota atas prestasi mereka dalam bidang pembangunan nasional, khususnya pada bidang perkoperasian. (LS)
Sumber: ANTARA (12/07/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 487-488.