PRESIDEN SOEHARTO HARI INI TERIMA LECH WALESA
Pembicaraan Empat Mata Dengan Ahli Koperasi Denmark [1]
Kopenhagen, Suara Karya
Presiden Soeharto, Kamis sekitar pukul 08.15 waktu setempat atau pukul 14 .15 WIB, sesuai waktu yang dijadwalkan tiba di Kopenhagen, Denmark, mengawali kunjungannya ke tiga negara, Denmark, Kroasia dan Bosnia-Herzegovina. Dengan menempuh perjalanan lebih dari 16 jam, pesawat khusus Garuda DC-10 yang ditumpangi Kepala Negara mendarat dengan mulus disambut cuaca cerah dengan suhu udara 5 derajat Celcius. Kepala Negara disertai Ibu Tien Soeharto setibanya di Bandara Internasional Kastrup, Kopenhagen, disambut oleh Dubes RI untuk Denmark merangkap Lithuania Ani S Santhoso. Setelah Dubes Ani menyilakan turun, Kepala Negara dan Ibu Tien Soeharto di tangga pesawat disambut oleh sejumlah pejabat protokol Denmark, pejabat tinggi Departemen Luar Negeri Denmark, Santhoso suami Dubes RI untuk Denmark dan staf KBRI. Presiden yang disertai Mensesneg Moerdiono, Menlu Ali Alatas, serta rombongan disambut secara sederhana dalam acara yang cukup singkat. Tidak tampak kesibukan yang mencolok dalam upacara penyambutan ini. Penyambut hanya menyediakan 3 sedan, yaitu satu untuk Kepala Negara dan Ibu Tien. Sedang 2 sedan lainnya,masing masing untuk Menlu Alatas dan istri serta Mensesneg Moerdiono dan Dubes Ani.
Ketiga kendaraan kemudian meluncur ke Hotel D Angleterre, ternpat Kepala Negara bermalam selama di Kopenhagen. Setibanya di hotel kuno dan termahal di Kopenhagen ini, Presiden disambut oleh Menko Kesra Azwar Anas dan Mensos Inten Soeweno yang sudah mendahului berada di Kopenhagen untuk menghadiri pertemuan tingkat pejabat tinggi (SOM) “Pembangunan Sosial” dari 6-8 Maret 1995.
Kunjungan Kehormatan
Wartawan Suara Karya Nenny Kristyawati melaporkan dari Kopenhagen semalam, sejenak setelah beristirahat di suite kepresidenan dan bersantap siang, Presiden malam harinya, pukul 23.00 WIB atau pukul 17.00 waktu setempat menerima kunjungan kehormatan ahli koperasi Denmark, Ave Sven Bruun di Hotel D Anglcterre. Selesai pertemuan empat mata tersebut, Presiden di tempat sama menerima kunjungan kehormatan Presiden Aljazair Liamine Zeroual. Kedatangan Presiden ke Denmark dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pembangunan Sosial, dari 11-12 Maret. Presiden dijadwalkan akan menyampaikan pidato pada hari pertama KTT. Pertemuan puncak ini pertama kali diselenggarakan untuk tingkat kepala negara/ pemerintahan untuk membahas masalah pemberantasan kemiskinan, peningkatan produktivitas kerja dan mengurangi pengangguran serta integrasi sosial. KTT diselenggarakan oleh PBB, bertepatan dengan peringatan HUT-nya yang ke-50. Hingga Kamis kemarin, kepala negara I pemerintahan yang menyatakan hadir sebanyak 133 orang.
Dalam sidangnya terakhir,Kornite Persiapan menyetujui hasil perundingan intensif yang diadakan oleh kelompok-kelompok ketja selama 2 minggu, dimulai 16 Januari lalu. Persoalan yang masih belum menemukan kesepakatan mencakup masalah yang berkaitan dengan negara-negara dalam masa peralihan menuju ekonomi pasar, utang luar negeri negara-negara sedang berkembang, sumber keuangan untuk pembangunan sosial, hak untuk pembangunan, keluarga dan pelaksanaan serta tindak lanjut hasil pertemuan puncak oleh PBB. Rancangan deklarasi dan rancangan program aksi menekankan perlunya segera mengatasi penyebab struktural dan akibat parah dari masalah sosial yang mendalam di semua negara, khususnya kerniskinan,pengangguran dan integrasi sosial. Langkah yang dianjurkan adalah di tingkat nasional, internasional dan di PBB agar melenyapkan ketidakadilan di dalam dan antar-negara. Karena masalah ini menyebabkan kebencian dan ketidaktenteraman rakyat yang kemudian menjurus pada ancaman terhadap keamanan bangsa-bangsa, menghambat ekonomi dan mengganggu perdamaian yang abadi.
Rancangan deklarasi berisi seperangkat komitmen yang akan menjadi dorongan bagi masyarakat internasional dalam mencapai kemajuan dan pembangunan sosial. Rancangan program aksi mengusulkan pemecahan secara konkret bagi suasana ekonomi dan politik yang menguntungkan yang harus dicapai/kemiskinan yang meluas harus dilenyapkan, lapangan kerja produktif harus ditingkatkan dan pengangguran, harus dikurangi.
KTT di Kopenhagen ini diharapkan akan mengeluarkan gagasan dan konsep inovatif. Selain mengakui peranan kelompok-kelompok yang penting di dalam pembangunan, rancangan ini menyerukan dilibatkannya rakyat dalam menyusun kebijaksanaan, dan program yang berkaitan dengan pembangunan sosial.
Dana
Mengenai agenda pendanaan, bantuan pembangunan resmi (ODA) tetap akan dibahas. Namun juga ditekankan peranan yang sangat penting dari sektor swasta sebagai sumber pendanaan. Sedangkan penggalakan dan perlindungan hak-hak asasi manusia dianggap sangat penting untuk masyarakat, rancangan ini juga memberikan tekanan pada konsep tentang pentingnya peningkatan martabat manusia. Tidak dipenuhinya kebutuhan dasar rakyat dinilai sebagai pelanggaran terhadap HAM dan penghinaan terhadap martabat manusia.
Presiden Polandia
Jumat hari ini, Presiden Soeharto dijadwalkan menerima sejurnlah kepala negara/ pemerintahan. Pertama yang akan diterima adalah Presiden Polandia Lech Walesa dari pukul 10.30-11.00 waktu setempat. Setelah itu dilanjutkan dengan PM Madagaskar Francique Ravony, Presiden Pilipina Fidel Ramos. Sore harinya Presiden menghadiri pertemuan tidak resmi kepala negara I pemerintahan dari 9 negara berkembang berpenduduk besar di bidang pendidikan (EFAI Education For All) atau disebut E-9 Countries. Pertemuan dibuka Diljen UNESCO ini direncanakan mengeluarkan deklarasi.
Selesai sidang, Presiden menerima PM Bangladesh Begum Khaleda Zia. Kemudian di hotel Presiden menginap, Kepala Negara bertemu dengan Presiden Ukraina Kuchma. Sabtu besok, Presiden yang terpilih sebagai salah satu wakil Ketua KTT akan menyampaikan pidatonya. Setelah itu Presiden menerima PM RRC Li Peng di Bella Center dan menghadiri jamuan santap siang yang diselenggarakan PM Denmark. Siangnya Kepala Negara masih menerima kunjungan Presiden Turki Suleyman Demire. Pada malam hari Presiden dan Ibu Tien Soeharto menghadiri gala dinner yang diselenggarakan oleh Ratu Denmark di Istana Christianborg.
Pemberantasan Kemiskinan
Sementara itu para delegasi ke-184 negara peserta KTT Pembangunan Sosial yang berlangsung di ibukota Denmark, Kopenhagen, hari Kamis (9/3) diperkirakan menyetujui sebuah dokumen yang memuat pokok-pokok penting tentang program pemberantasan kemiskinan, pengangguran dan eksklusi sosial.
Andai dokumen yang akan diserahkan dan dibahas para kepala negara dan pemerintahan ini benar-benar mendapat persetujuan, maka selesailah proses panjang perumusan tujuan dan program aksi yang telah diserukan sejak sidang umum PBB tahun 1992. Sejumlah sumber mengatakan bahwa kesepakatan telah dicapai sekitar masalah penghapusan atau setidaknya penjadwalan kembali utang yang melilit negara-negara berkembang. Yang sudah pasti, tuan rumah Denmark telah menyatakan bersedia menghapus hutang negara berkembang, ke pihaknya, senilai 166 juta dolar AS.
Penyelam
Kejadian lain di sekitar KTT, pihak kepolisian Kopenhagen mengatakan, salah seorang anggotanya hari Rabu menyerang tiga penyelam di dekat ternpat KIT yang dihadiri istri presiden AS, Hillary Clinton. Polisi ini mengatakan terlebih dahulu diserang para penyelam itu. Deputi Komisaris Polisi Kopenhagen, Annemette Moeller mengatakan, pihaknya kini terus mengusut manusia katak misterius itu. Dia yakin, ada beberapa orang penyelam lain selain ketiga orang itu. Karenanya, pihaknya terus meningkatkan penjagaan di seluruh kota. Anggota polisi itu mengaku mendengar desingan peluru takjauh dari tempatnya.
“Dia yakin desingan tersebut adalah tembakan peluru dan dia yakin dalam keadaan bahaya. Dia menarik pistolnya dan menembaki penyelam itu dengan satu dua tembakan,” kata Moeller. Ditambahkan, penyelam itu kemudian masuk ke dalam air dan belum diketahui jejaknya .
Moeller berspekulasi bahwa para pengacau itu adalah satu kelompok yang akan mengganggu jalannya KTT. Ketika ditanya apakah ada kemungkinan serangan gerilya, Moeller mengatakan, “Tidak, saya pikir tidak ada. Namun pihak keamanan akan
mewaspadai kemungkinan itu”. (N-IIAP/Bang)
Sumber: SUARAKARYA(I0/03/1995)
______________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 78-82.