PRESIDEN SOEHARTO JAMU PM PNG PAIAS WINGTI

PRESIDEN SOEHARTO JAMU PM PNG PAIAS WINGTI

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto Senin malam menyatakan bahwa sebagai bangsa yang cinta damai, Indonesia akan menyambut baik setiap upaya untuk menciptakan kawasan ASEAN dan Pasifik Selatan menjadi kawasan damai, tenteram dan sejahtera.

Indonesia yakin bahwa dengan ketulusan dan saling pengertian serta keterbukaan dalam membina persahabatan atas dasar saling menghormati, dapat tercipta suatu kerja sama yang saling menguntungkan bagi bangsa-bangsa dari kedua kawasan itu.

Presiden Soeharto mengemukakan pernyataan itu dalam pidatonya pada jamuan santap malam yang diselenggarakan untuk menghormati Perdana Menteri Papua Nugini (PNG) Paias Wingti di Istana Negara, Jakarta. Senin malam.

Acara itu dihadiri pula oleh Ibu Tien Soeharto, Wakil Presiden dan Ibu Umar Wirahadikusumah, para kepala lembaga tinggi dan tertinggi negara, serta para menteri Kabinet Pembangunan IV, di samping beberapa anggota rombongan yang menyertai kunjungan Perdana Menteri PNG ke Indonesia.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga menjelaskan bahwa Bangsa Indonesia menempatkan persahabatan yang tulus sebagai salah satu nilai kehidupan yang luhur.

Menurutnya, pengalaman menunjukkan bahwa dengan landasan persahabatan yang tulus, hubungan kerja sama antar bangsa dapat berkembang dan saling menguntungkan, serta akan berlangsung dalam jangka panjang.

Karena itulah, dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif, Bangsa Indonesia ingin membina persahabatan dengan negara-negara dan bangsa-bangsa lain berdasarkan prinsip-prinsip hidup berdampingan secara damai, saling menghormati kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing.

Penilaian Terhadap PNG

Indonesia menilai hubungan persahabatan dengan PNG sangat penting, bukan saja karena merupakan tetangga terdekat, tetapi juga karena hubungan persahabatan itu akan memberi manfaat bagi usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat masing­masing.

Lebih dari itu, Presiden Soeharto berpendapat, hubungan yang bersahabat dan serasi antara kedua bangsa dan negara akan memberi sumbangan positif untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara dan Pasiflk Selatan khususnya, serta dunia umurmnya.

“Sebagai sesama negara sedang membangun, Indonesia dan Papua Nugini sama­sama mendambakan dunia yang aman dan damai, terutama di kawasan sekitar kita,” katanya.

Dalam kaitan itu, Presiden mengingatkan bahwa situasi dunia dewasa ini belum sebagaimana yang didambakan bersama. Meskipun ada tanda-tanda menggembirakan dalam hubungan antara Amerika Serikat dan Uni sovyet setelah mencapai persetujuan penghapusan senjata nuklir jarak menengah, namun dunia dewasa ini masih jauh dari rasa damai dan aman.

Presiden Soeharto juga menambahkan, situasi dunia seperti itu lebih dipersulit lagi oleh keadaan ekonomi yang masih tidak menentu, sehingga membawa pengaruh tidak menguntungkan bagi pertumbuhan.

Jakarta, ANTARA

Sumber : ANTARA (18/01/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 10-12.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.