PRESIDEN SOEHARTO: JANGAN KUATIR KALAU SAYA TAK ADA[1]
Jakarta, Republika
Presiden Soeharto menjamin mekanisme kepemimpinan nasional ima tahunan sudah teruji. Dinilainya, selama ini mekanisme tersebut telah berhasil baik. Karena itu, Presiden percaya pembangunan akan terus berjalan. “Jangan kuatir, kalau saya tidak ada pembangunan tidak jalan. Semuanya akan berjalan karena sistemnya sudah diamankan,”katanya.
Penegasan Pak Harto itu dikemukakan kepada para perwira TNI AU yang meninjau Petemakan Tapos di Ciawi, Minggu. Mereka adalah para perwira yang baru mengikuti Apel Penyegaran Komandan Satuan di Yogya 14-16 April. Presiden, ketika itu didampingi Panglima ABRI Jenderal TNl Feisal Tanjung, Kasau Marsekal TNl Rilo Pambudi, serta Marsekal Madya TNI Ginandjar Kartasasmita.
Presiden tampak secara khusus mengemukakan masalah pergantian pimpinan nasional itu untuk kelanjutan pembangunan. Untuk menjamin berlanjutnya pembangunan itu, maka Presiden pun mengingatkan agar masyarakat harus melanjutkan mekanisme kepemimpinan nasional lima tahunan yang selama lima kali Pemilu sudah menunjukkan hasil-hasil yang baik.
Mekanisme yang dihasilkan DPR/MPR itu kemudian menetapkan GBHN kemudian memilih Presiden dan Wakil Presiden.”Saya hanya melaksanakan kehendak dan keputusan rakyat yang bermusyawarah lewat wakil-wakil mereka di MPR,” kata Kepala Negara.
Tak lupa, Kepala Negara juga menjelaskan rencana go internasional sejumlah BUMN untuk menarik modal dari luar negeri. Langkah itu ditempuh guna memperluas kapasitas produksi mereka.
“Aset seluruh BUMN tersebut sekitar 115 milyar dolar. Jika 30-35 persen saham itu terjual, kita akan memperoleh dana sekitar 45 milyar dolar, “jelas Kepala Negara.
Sumber: REPUBLIKA ( 18/04/1994)
___________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 38-39.