PRESIDEN SOEHARTO JELASKAN HASIL2 PEMBANGUNAN KEPADA PARA KEPALA PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI

PRESIDEN SOEHARTO JELASKAN HASIL2 PEMBANGUNAN KEPADA PARA KEPALA PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI

Presiden Soeharto minta perhatian para kepala perwakilan Indonesia di Asia Pasifik agar turut menyukseskan pemilihan umum yang juga akan dilakukan di kantor2 perwakilan Indonesia di luar negeri.

Presiden juga meminta agar mereka turut berusaha meningkatkan hasil devisa ekspor non minyak yang petunjuk pelaksanaannya kini tengah dipersiapkan dengan kerja sama Departemen Perdagangan dan Koperasi.

Hal itu dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Dr. Mochtar Kusumaatmadja kepada para wartawan, Sabtu, di Bina Graha selesai pertemuan Presiden Soeharto bersama2 para kepala perwakilan Indonesia di Asia Pasifik.

Menurut Mochtar, Kepala Negara jug a meminta agar para kepala perwakilan Indonesia itu meningkatkan kepariwisataan di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, kata Mochtar, Presiden menjelaskan pula hasil2 pembangunan dan kemajuan2 yang telah dicapai bangsa Indonesia, misalnya tindakan2 mengurangi subsidi atas bahan bakar minyak (BBM), suatu tindakan yang baik yang perlu pula dipikirkan lebih laajut. Demikian pula penjelasan mengenai semua peningkatan usaha pembangunan terutama proyek2 besar seperti proyek Asahan, yang dengan segala usaha untuk meningkatkan produksi aluminium.

Diharapkan, katanya, dari hasil 225.000 ton per tahun itu nanti bisa di kembangkan menjadi 360.000 ton/tahun. Demikian pula dengan produksi timah di mana Indonesia merupakan produsen terbesar kedua di dunia setelah Malaysia. Hal yang samajuga mengenai produksi nikel.

Presiden dalam kesempatan itu menjelaskan pula kebijaksanaan pemerintah untuk mengubah kebijaksanaan bidang perkayuan, yaitu dari ekspor kayu gelondongan (log) menjadi ekspor kayu lapis (plywood) yang sekarang sudah mulai tampak hasil2nya yang baik.

Menlu Mochtar mengatakan, para kepala perwakilan sudah mempunyai peranan di bidang ekspor. Presiden, kata Mochtar, menjelaskan pula adanya proyek2 besar di daerah2 dan sebagai contoh dikemukakannya proyek LNG di Aceh, petrokimia semen pupuk dan pabrik kertas yang besar.

Kepada para kepala perwakilan Indonesia itu Presiden juga menjelaskan usaha­usaha/untuk meningkatkan kerja sama teknik dengan negara2 berkembang seperti Tanzania. Demikian pula dengan India dan Pakistan, khususnya untuk proyek pabrik gula untuk memenuhi kebutuhan gula.

Dengan Bangladesh adalah kerja korporasi antara lain pembelian pesawat Casa melalui Bank Pembangunan Islam. Dalam hal ini, kata Menlu, para kepala perwakilan itu akan memainkan peranan secara langsung.

Para Kepala perwakilan Indonesia itu adalah peserta Rapat Kerja para Kepala Perwakilan di Asia dan Pasifik yang mengakhiri Raker mereka 21 Januari lalu. Mereka melapor kepada Presiden Soeharto tentang hasil Raker yang dinilai cukup baik.

Diantara hasil yang dicapai itu termasuk masalah Kampuchea, perkembangan terakhir dengan munculnya negara2 baru di kawasan Pasifik.

Mengenai Samudera Hindia, Mochtar mengatakan, hal itu sangat kompleks dengan adanya pacuan persenjataan di kawasan itu, padahal keinginan kita adalah menciptakan kawasan Samudera Hindia itu sebagai kawasan damai.

Dalam kesempatan itu Menlujuga melaporkan tentang tidak jadinya konperensi tentang Samudera Hindia yang diadakan di Kolombo bulan September.

Ditambahkan semua keterangan2 yang diperoleh itu akan dipakai sebagai bahan untuk diformulasikan bagi langkah2 lebih lanjut. (RA)

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (23/01/1982)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 656-657.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.