PRESIDEN SOEHARTO KE SENEGAL DAN PERANCIS

PRESIDEN SOEHARTO KE SENEGAL DAN PERANCIS [1]

Jakarta , Merdeka

Presiden disertai Nyonya Tien Soeharto dan beberapa menteri akan mengadakan kunjungan resmi ke Senegal serta Perancis. Di Senegal Kepala Negara akan menghadiri Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) 15 Negara Selatan-Selatan (G-15). Sedangkan kunjungannya ke Perancis untuk melakukan kunjungan kenegaraan dan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Perancis Francois Mitterand.

Menurut rencana Presiden dan rombongan akan meninggalkan Tanah Air Kamis (19/11) pukul 20.00 WIB dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, dengan menggunakan pesawat DC 10 Garuda Indonesia, langsung menuju Dakkar, ibukota Senegal.

Menteri/Sekretaris Negara Moerdiono selesai bertemu Kepala Negara di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, kepada wartawan mengemukakan, Presiden akan berada di Dakkar hingga 23 Nopember. Menurut Moerdiono, selama mengikuti KTT III G-15 tersebut, tidak tertutup kemungkinan Kepala Negara mengadakan pembicaraan bilateral dengan beberapa kepala negara/kepala pemerintahan yang hadir. Sampai kemarin PM India, Narashima Rao, telah menyatakan ingin bertemu dengan Presiden Soeharto.

Tanggal23 Presiden bertolak ke Paris, Ibukota Perancis untuk bertemu dengan Presiden Francois Mitterand dan membicarakan berbagai hal untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Dalam kesempatan itu pula Presiden Soeharto akan menjelaskan hasil-hasil KTT GNB X di Jakarta awal September lalu, termasuk semangat dan isi “Pesan Jakarta”.

Selain itu, menurut Moerdiono, Presiden dan Presiden Perancis akan melakukan usaha-usaha untuk menghidupkan dialog Utara-Selatan secara konstruktif, dan masalah-masalah seperti energi dan lingkungan tidak akan luput dari pembicaraan keduanya.

Presiden Mitterand mengusulkan dibicarakannya pula masalah demokratisasi di PBB. Menko Ekuin Radius Prawiro, Menlu Ali Alatas, Mensesneg Moerdiono, Dubes Keliling Nana Sutresna tercatat sebagai rombongan resmi yang mengikuti kunjungan Presiden dan Nyonya Tien Soeharto ini.

Pada hari yang sama di Istana Merdeka, Presiden Soeharto menerima surat-surat kepercayaan Duta Besar baru. Yaitu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Senegal untuk Indonesia Aladji Amadou Thiam, dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Sudan, Salih Abdu Salih Mashamoun.

Sumber: MERDEKA (18/11/1992)

_________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 460-461.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.