PRESIDEN SOEHARTO: KELEMAHAN PEMBANGUNAN TERUS DIPERBAIKI

PRESIDEN SOEHARTO: KELEMAHAN PEMBANGUNAN TERUS DIPERBAIKI[1]

 

Jakarta, Kompas

Presiden Soeharto sekali lagi menyatakan tidak menutup mata terhadap berbagai kekurangan dan kelemahan yang ada dalam pembangunan di Indonesia. Namun Ianjut Kepala Negara, kekurangan dan kelemahan ini akan terus diperbaiki dengan mengerahkan segala kekuatan yang ada. Penegasan Kepala Negara ini disampaikan dalam sambutan pada pembukaan Perkemahan Wirakarya Nasional di Desa Bukit Rawi, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah hari Sabtu ( 117). Hadir pada acara itu antara lain Mendikbud Wardiman Djojonegoro, Ketua Kwartir Nasional Pramuka Himawan Sutanto, Gubernur Kalimantan Tengah Warsito Rasman serta para pramuka dari seluruh Indonesia dan beberapa negara lain.

Kepada para pramuka, Kepala Negara menegaskan, selama ini pembangunan yang berlangsung di Indonesia telah membawa banyak kemajuan. Meski demikian, Presiden mengingatkan, pemilihan lokasi kegiatan pramuka kali ini cukup tepat karena bisa mengingatkan bahwa di Indonesia ini masih banyak desa tertinggal termasuk yang ada di Propinsi Kalimantan Tengah ini.

“Kita menyadari sebagian anggota masyarakat kita terutama yang tinggal di pedesaan belum sepenuhnya menikmati hasil-hasil pembangunan yang telah kita capai. Jutaan rakyat kita masih hidup di bawah garis kemiskinan,” demikian Kepala Negara yang disiarkan langsung oleh media elektronik yang ada di Tanah Air.

Dalam kesempatan ini, Presiden kembali mengingatkan perlunya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berwawasan luas, memiliki semangat kerja tinggi serta disiplin. Semua itu, menurut Presiden, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Sebagai generasi penerus bangsa, kalianlah yang diharapkan menjadi manusia-manusia yang berkualitas itu,”tutur Kepala Negara.

Sumber Daya Manusia

Presiden minta agar Pramuka menjadi pelopor dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas. Kepala Negara mengatakan, sejarah menunjukkan banyak bangsa yang lebih maju dan lebih makmur tidak memiliki kekayaan alam seperti di In­ donesia. “Kemajuan dan kemakmuran yang mereka capai itu dihasilkan oleh sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas, “tegas Presiden. Oleh karena itu, Kepala Negara mengingatkan kepada para pramuka, walaupun sumber daya alam melimpah, hal itu tidak otomatis membuat rakyat menjadi makmur. Kegiatan pramuka di Kalimantan Tengah ini akan berlangsung selama 10 hari, meliputi kegiatan pembuatan jalan, pembuatan balai desa, membangun tempat penampungan air bersih, penyuluhan keluarga berencana dan lain sebagainya. Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan Sampul Hari Pertama Perkemahan Wirakarya Nasional di Desa Bukit Rawi.

Sumber:  KOMPAS (03/07/1995)

___________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 222-223.

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.