PRESIDEN SOEHARTO MALAM INI DITUNGGU DI MEKSIKO

PRESIDEN SOEHARTO MALAM INI DITUNGGU DI MEKSIKO

 

 

Honolulu, Antara

Presiden dan Ibu Tien Soeharto, Kamis sore pukul 17.00 WIB atau Rabu malam pukul 22 .00 waktu Hawai, dijadwalkan meninggalkan Honolulu menuju Meksiko untuk melakukan kunjungan kenegaraan hingga 24 Nopember mendatang.

Penerbangan dari Honolulu ke Meksiko dengan pesawat DC-10 Garuda memerlukan waktu 7,5 (tujuh setengah) jam dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Benito Juarez Mexico City pada hari Kamis pukul 10.00 waktu setempat atau Kamis pukul 23.00 WIB. Perbedaan waktu Jakarta dan Meksiko 13 jam.

Pada hari Kamis itu juga Presiden dan rombongan yang bermalam di Hotel camino Real, setelah upacara penyambutan resmi di Istana Nasional, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Meksiko, Carlos Salinade Gortari yang berusia 43 tahun.

Selama di Meksiko, Presiden juga mengadakan pembicaraan singkat dengan Gubernur ibukota Meksiko dan menerima “kunci kota” dari Gubernur Manuel Carnacho Solis. Pada pertemuan dengan Gubernur dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Kota Meksiko ini Presiden juga akan menyampaikan kata sambutannya. Di Gubernuran, Kepala Negara Rl juga menyaksikan pertunjukkan tari dan Jagu tradisional Meksiko.

Presiden Soeharto selama di Meksiko dijadwalkan pula mengunjungi museum antropologi nasional dan sejarah di Chapultepec dan hari Sabtu meninggalkan kota Meksiko menuju Cancun.

Meksiko yang berpenduduk sekitar 88,3 juta jiwa merupakan negara pertama yang dikunjunginya dalam lawatan kenegaraan yang paling lama selama ini. Empat negara lainya adalah Venezuela, Zimbabwe, Tanzania dan Senegal.

Sementara itu wartawan ANTARA, Bakran Asnawi dari Meksiko melaporkan, banyak pejabat pemerintahan dan kaum bisnis disini menilai kunjungan Presiden Soeharto ke Meksiko atas undangan Presiden negara itu, sangat penting sebagai pembuka jalan menuju kerjasama lebih erat dan saling menguntungkan.

Bahkan ada juga yang menyebutkan sebagai pembuka lembaran baru hubungan kedua negara dengan kehangatan dan agenda baru. “Indonesia sudah sangat jauh berbeda dari keadaannya pada awal tahun 1960-an, demikian pula Meksiko,”kata Direktur Pasifik Kemlu Meksiko Rafael Mijares Ferreiro.

Meskipun Meksiko bukan anggota Non Blok, namun negara itu menjalankan politik yang tidak memihak salah satu blok. Di forum-forum multilateral seperti dalam masalah perlucutan senjata dan hutang , kedua negara selalu seiringjalan serta saling mendukung.

Nilai perdagangan antara Indonesia dan Meksiko pada tahun 1990 mencapai 103 juta dolar AS, hampir lima kali lipat nilai tahun 1987 yang berjumlah 20,4 juta dolar AS. Neraca perdagangan itu masih menguntungkan Meksiko, yang pada tahun 1990 ekspomya ke Indonesia mencapai 63,1 juta dolar AS dan impornya dari Indonesia 36,0 juta dolar AS.

Ekspor Meksiko ke Indonesia ialah kapas, bahan-bahan kimia, benang tekstil sintetis, besi slabs, pipa baja, mesin-mesin kantor dan peralatan telekomunikasi. Sedang impornya dari Indonesia ialah karet alam, kayu lapis, barang pecah belah, ban mobil, minyak atsiri dan benang pintal.

 

 

Sumber : ANTARA (21/11/1991)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 201-203.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.