PRESIDEN SOEHARTO: MASYARAKAT JANGAN JOR-JORAN
Jakarta, Angkatan Bersenjata
Presiden Soeharto mengingatkan agar masyarakat yang ingin menyelenggarakan suatu kegiatan yang bersifat nasional jangan jor-joran atau merasa bangga bisa melakukannya.
Peringatan itu disampaikan Kepala Negara ketika, menerima Gubernur Kalimantan Tengah H. Gatot Amrih SH di Bina Graha Kamis pagi yang menyampaikan kehendak masyarakat di propinsi itu agar MTQ tahun 1991 bisa diselenggarakan di Kalimantan Tengah.
“Presiden telah menyetujui apa yang diinginkan oleh masyarakat Kalimantan Tengah itu, namun juga diingatkan bahwa pelaksanaannya jangan jor-joran atau sok bangga,” kata Gatot Amrih mengutip Presiden Soeharto kepada wartawan.
Menurut Gubernur, pelaksanaan MTQ yang kelak dipusatkan di kampus Universitas Palangkaraya itu, sebelumnya harus diperhitungkan dulu secara cermat penyelenggaraannya terutama dari segi biaya.
Masyarakat tidak ingin penyelenggaraan MTQ Tingkat Nasional itu malah menjadi beban bagi pemda setempat yang akhimya harus mereka jugalah yang menanggungnya. Mereka ingin pelaksanaan MTQ itu seperti di daerah-daerah lain, misalnya Lampung yang membawa untung, meninggalkan sisauang di kantong.
Selain masalah MTQ, Gubernur Gatot Amrih juga melaporkan hasil pembangunan secara menyeluruh propinsi yang dipimpinnya itu, terutama hasil pembangunan sarana perhubungan darat berupa jalan raya yang menghubungkan semua kabupaten di Kalimantan Tengah.
Selama Repelita IV seluruh kabupaten di Kalimantan Tengah bagian Selatan berhasil dibubungkan dengan jalan darat. Menurut, rencana, pada Repelita V Kalimantan Tengah bagian Utara akan seluruhnya bisa terbubungi melalui jalan darat.
Diakuinya hambatan bagi menciptakan Kalimantan yang seluruhnya bisa dilalui dengan jalan darat hambatannya kini hanya di Kalimantan Tengah.
“Seluruh Kalimantan sudah bisa dilalui jalan darat, cuma di Kalimantan Tengah lah yang belum bisa,” katanya. Namun di tambahkan akhir Repelita V semua itu sudah bisa terwujud.
Hasil yang dicapai dalam pembangunan jalan raya di Kalimantan Tengah antara lain jarak Purugcau dengan Muara Teweh sepanjang 90 Km telah diaspal setebal 6 Cm. Kemudian jarak antara Muara Teweh dan perbatasan Kalimantan Selatan sepanjang 195 Km telah diaspal sebagian besar yaitu 125 Km setebal 8 Cm, sisanya jalan tanah keras.
Kemudian jarak Sampit-Palangkaraya sepanjang 230 Km diaspal 130 Km di antaranya dengan hotmix. Dua buah jembatan dibangun diatas Sungai Katingan masing-masing dengan panjang 400 meter.Pembangunannya memakan waktu tiga tahun.
Dilaporkan pula kepada Presiden tentang dua komoditas baru yang bisa menjadi andalan propinsi ini, meskipun kesuburan tanahnya relative rendah. Yaitu lada dan kedelai. Untuk lada harganya cukup tinggi yaitu sekitar Rp 9.000 per Kg, lagi pula masa tuanya tidak lama, sekitar 2-3 tahun.
Sumber : ANGKATAN BERSENJATA (14/10/1988)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 480-481.