PRESIDEN SOEHARTO MELEPAS KONTINGEN KE OLIMPIADE[1]
Jakarta, Suara Pembaruan
Presiden Soeharto, Senin pagi di Bina Graha melepas kontingen Indonesia untuk Olimpiade ke 25 di Barcelona. Kontingen yang dilepas terdiri dari 47 atlet, 22 pelatih dan ofisial.
Kepala negara mengharapkan para atlet dalam membawa nama bangsa di Olimpiade nanti harus menyadari bahwa mereka tidak hanya mewakili cabang olahraga yang dipertandingkan atau mewakili KONI, tapi mereka berangkat ke Barcelona sebagai duta bangsa.
Para atlet harus membawa nama harum bangsa Indonesia yang selama ini kurang dikenal oleh dunia, namun dengan pembangunan yang dilakukan Indonesia sudah mulai dikenal.
Dengan keberhasilan dalam Olimpiade nanti berarti cabang olahraga akan menambah keharuman bangsa Indonesia di dunia. Presiden Soeharto mengharap, duta bangsa Indonesia itu akan membuat prestasi tinggi dalam Olimpiade yang dicerminkan dalam perolehan medali yang terbagi atas medali emas, medali perak dan medali perunggu.
Dalam kesempatan itu Kepala Negara juga menasihatkan agar atlet Indonesia pandai-pandai menjaga diri, karena tempat berlangsungnya Olimpiade tersebut bertetangga dengan negara yang selama ini selalu mempersoalkan masalah Timor Timur. Atlet Indonesia harus waspada supaya negara tersebut tidak kembali mendiskreditkan Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Umum KONI, Surono, mengatakan, Indonesia akan mengikuti 11 cabang dan satu cabang yaitu taekwondo hanya bersifat eksibisi. Jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade Barcelona 28 cabang dan 3 cabang hanya merupakan eksibisi.
Atlet Indonesia akan diberangkatkan dalam dua gelombang yaitu tanggal19 dan 29 Juli 1992.Ada beberapa cabang seperti tenis, tinju, dayung, judo dan balap sepeda yang tidak hadir dalam acara hari ini, karena mereka sedang berlatih di luar negeri, cabang-cabang tersebut akan langsung menuju Barcelona dari tempat mereka berlatih. (M-5)
Sumber: SUARA PEMBAHARUAN (13/07/1992)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 675-676.