PRESIDEN SOEHARTO PADA HUT KOPERASI KB KE-17

PRESIDEN SOEHARTO PADA HUT KOPERASI KB KE-17

 

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengatakan, keberhasilan koperasi dan Keluarga Berencana merupakan kunci penting bagi keberhasilan bangsa Indonesia dalam membangun masyarakat berkeadilan sosial yang maju dan sejahtera.

Kepala Negara mengemukakan hal itu dalam pidato sambutannya pada upacara puncak Hari Koperasi ke-40 dan HUT Program Keluarga Berencana ke-17 di gedung baru Bukopin Jakarta, hari Minggu. Menurut Presiden, selama beberapa tahun terakhir, peringatan ulang tahun koperasi dan HUT Program KB dilakukan pada hari yang bersamaan karena koperasi dan KB mempunyai hubungan yang erat.

Presiden Soeharto mengatakan, pelaksanaan KB selama 17 tahun telah berhasil dengan menggembirakan, dan itu dapat dilihat dari turunnya laju pertumbuhan penduduk. Usaha untuk mengendalikan dan menurunkan laju pertumbuhan penduduk harus terus diupayakan, dan untuk itu perlu keterpaduan kegiatan pemerintah dan masyarakat, kata Presiden.

Menurut Presiden, meskipun sudah ada program KB mandiri yang dimaksudkan agar KB merupakan kebutuhan keluarga, KB mandiri masih tetap sangat tergantung pada usaha membina dan memantapkan kelestarian KB.

“Karena itu seluruh jaringan pelayanan KB harus terus meningkatkan kegiatannya sampai ke pelosok -pelosok desa kita,” kata Presiden. Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Haryono Suyono mengatakan bahwa keterpaduan HUT Koperasi dan HUT Program KB membawa manfaat besar bagi para pengelola program di lapangan.

“Betapa tidak, karena dengan dipadukannya peringatan KB dan koperasi, kini para peserta KB yang telah tekun menggunakan kontrasepsi dan makin mempunyai peluang yang cukup untuk ikut serta dalam kegiatan produktif, lebih terbuka lagi wawasannya untuk juga aktif dalam kegiatan koperasi,” kata dia.

Menurut Haryono, sejak beberapa tahun ini di daerah-daerah telah pula berkembang bentuk peringat an terpadu KB-Koperasi. Kepala BKKBN itu juga mengatakan bahwa saat ini telah berkembang  berbagai program kegiatan pembangunan secara terpadu, seperti KB-Kesehatan hampir di semua kecamatan dan desa dan KB-Gizi di 49.535 desa pada 27 propinsi.

Menurut Haryono, ada indikasi bahwa angka kelahiran di DKl Jakarta termasuk yang paling rendah di seluruh Indonesia. Dan Jawa Barat pun juga dinilai berhasil di bidang KB dengan dicapainya penurunan tingkat kelahiran yang cukup tajam di propinsi itu, kata dia.

Karena keberhasilan itu, Gubemur DKI Jakarta diberi penghargaan tertinggi berupa Manggala Karya Kencana. Sedangkan pemberian penghargaan kepada Jawa Barat ditangguhkan karena permasalahan yang dibadapi Jawa Barat di bidang kependudukan dan KB sungguh masih luar biasa beratnya, karena awal yang berbeda.

Acara puncak Harkop ke-40 tersebut ditandai dengan peresmian gedung baru berlantai 12 senilai Rp. 12 milyar oleh Presiden Soeharto. Dalam upacara tersebut, Presiden Soeharto menyematkan Satya Lencana Pembangunan kepada tiga gubernur, satu rektor, dan 17 bupati/walikota atas prestasi mereka dalam pembangunan, khususnya pembangunan koperasi. (LS)

 

 

Sumber: ANTARA (12/07/1987)

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 485-486.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.