PRESIDEN SOEHARTO PADA KONGRES PERSADJA TUBUH KEDJAKSAAN SENDIRI HARUS BENAR2 BERSIH & KOMPAK

PRESIDEN SOEHARTO PADA KONGRES PERSADJA TUBUH KEDJAKSAAN SENDIRI HARUS BENAR2 BERSIH & KOMPAK[1]

 

Djakarta, Kompas

Dalam sambutan tertulisnja pada pembukaan Kongres Persadja dan Adyaksa Darma Karini di Aula Kedjaksaan Agung Selasa malam, Presiden Soeharto mengatakan bahwa salah satu landasan jang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan lima tahun adalah tegaknja Pantja Tertib.

Dalam mewudjudkan Pantja Tertib ini menurut Presiden, Kedjaksaan mempunjai peranan jang sangat penting disamping alat2 penegak hukum lainnja. Oleh karena itu sangat diharapkan agar Kedjaksaan berusaha lebih keras lagi sehingga tertib hukum dan tertib ekonomi dapat segera terwudjud.

Harus Berani Bertindak Tegas

Pada periode transisi seperti sekarang ini ditekankan oleh Presiden bahwa Kedjaksaan harus berani bertindak tegas terhadap segala matjam bentuk penjelewengan2 baik penjelewengan dibidang ekonorni maupun dalam pemberantasan penjelundupan.

Semuanja ini perlu diberantas dengan menggunakan tindakan2 tegas karena hal ini bukan sadja sangat merugikan negara bahkan membahajakan negara bahkan membahajakan pemerintah. Dengan sendirinja untuk dapat mengambil tindakan tegas jang tepat perlu ada keberanian sikap dan ketabahan mental, dan jang terutama sekali ialah bahwa tubuh kedjaksaan sendiri harus benar2 bersih dan kompak.

Demikian Presiden jang selandjutnja menandaskan bahwa tertib hukum dan tertib ekonomi jang dimaksud disini sama sekali bukan untuk menakut-nakuti masjarakat sekedar mentjari kesalahan, melainkan djustru diperlukan untuk melindungi sebagaian besar masjakarat dan memberi kegairahan bekerdja.

Ada Ketjenderungan Untuk Bertindak Sendiri2

Lebih djauh kepada seluruh warga kedjaksaan Presiden djuga telah minta perhatian sepenuhnja akan adanja gedjala2 jang achir2 ini timbul dikalangan masjarakat jang merupakan tantangan bagi para penegak hukum.

Gedjala jang dimaksud al. Ialah adanja ketjenderungan untuk bertindak sendiri2 bahkan dengan menggunakan kekerasan dan saling melempar tuduhan. Semua gedjala2 ini jang menimbulkan kegelisahan dikalangan masjarakat ini menurut Presiden harus dapat kita atasi dengan mentjari djalan keluar jang setepat tepatnja.

Achirnja diharapkan agar Kongres Persadja ini dapat menghasilkan manfaat sebesar-besarnja bagi pelaksanaan rentjana pembangunan lima tahun jad. (DTS)

Sumber: KOMPAS (31/10/1968)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 218-219.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.