PRESIDEN SOEHARTO: PEMBANGUNAN INDUSTRI BAJA MERUPAKAN PRESTASI BESAR SEKARANG

PRESIDEN SOEHARTO: PEMBANGUNAN INDUSTRI BAJA

MERUPAKAN PRESTASI BESAR SEKARANG

Presiden Soeharto menyatakan dalam jangka panjang, kemajuan dan kesejahteraan yang berkeadilan __yang kita cita-citakan bersama__ harus berarti masyarakat industri yang didukung oleh kekuatan pertanian.

”Tanpa industri besar-besaran yang didukung oleh pertanian yang kuat di masa datang itu maka mustahil kita berbicara tentang kemajuan dan kesejahteraan", kata Presiden ketika meresmikan unit-unit produksi Pabrik Baja "Krakatau Steel", Selasa siang kemarin di Cilegon, Banten.

Kita bertekad untuk selangkah demi selangkah membangun industri-industri tadi, tambahnya. Dalam Pelita III sekarang, kita bertekad meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.

Usaha tersebut akan terus kita lanjutkan, sehingga dalam Repelita IV nanti kita mampu menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan maupun industri berat yang akan terus kita kembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya.

Kekuatan Sendiri

Ditinjau dari dimensi pembangunan jangka panjang, perluasan Pabrik Baja "Krakatau Steel" itu baru merupakan langkah kecil. Sebab industri baja yang harus kita bangun masih banyak. Tetapi ditinjau dari sudut gerak pembangunan industri baja dalam tahap awal pembangunan kita sekarang ini merupakan prestasi besar. Sebab kita sudah mampu mengolah sendiri bahan baku bijih besi menjadi barang setengah jadi dan barang jadi dari besi baja.

"Ini jelas merupakan prestasi besar, sebab dengan demikian kita kian bertambah maju dalam usaha untuk memenuhi sendiri segala kebutuhan pembangunan", kata Presiden. Ditambahkan, dan hal itu sesuai dengan GBHN, salah satu asas pembangunan kita adalah kepercayaan pada diri sendiri.

Pembangunan nasional harus berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri.

"Asas percaya pada diri sendiri, percaya kepada kemampuan dan kekuatan sendiri itulah yang kini sedang terus kita tumbuhkan di segala bidang”, demikian Presiden.

Untuk membangun industri yang kuat, antara lain diungkapkan oleh Kepala Negara bahwa kini kita tengah membangun pula pabrik aluminium dengan proyek Asahannya di Sumatera Utara, proyek listrik di Suralaya, Banten, pabrik pengolahan bauksit di pulau Bintan, proyek Aromatic dan Olefin di Sumatera Selatan dan di Aceh.

Manfaat Pabrik Baja

Kepala Negara menerangkan, walaupun kini bahan baku pabrik baja di Cilegon tersebut masih diimpor (berupa bijih besi), namun sudah mempunyai beberapa manfaat. Pertama, menghemat devisa, karena kita telah mampu menghasilkan sendiri barang­barang setengah jadi dan barang jadi dari baja. Ini berarti kita secara berangsur-angsur melepaskan ketergantungan dari luar.

Kedua, dengan perluasan pabrik baja di Cilegon tersebut, kita makin mempercepat proses industrialisasi. Ketiga, akan menambah kekuatan penggerak kegiatan industri hilir yang mempunyai kaitan luas dengan berbagai macam industri kita lainnya. Dan keempat, untuk mengembangkan teknologi dan ketrampilan.

Kepada para pimpinan dan segenap karyawan "Krakatau Steel", Kepala Negara berpesan agar semuanya bekerja keras, tekun dan penuh pengabdian.

”Tidak berlebihan jika saya katakan bahwa cepat atau lambatnya pembangunan industri besar-besaran di masa depan itu antara lain berada di atas pundak saudara­saudara semua”, kata Presiden.

Jakarta, Berita Buana

Sumber: BERITA BUANA (10/10/1979)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 341-343.

Riani Architta

www.cendanamart.com

WA : 087777680435

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.