PRESIDEN SOEHARTO: PENTING, MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI[1]

PRESIDEN SOEHARTO: PENTING, MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI[1]

Jakarta, Kompas

Meningkatkan pendapatan petani merupakan upaya yang sangat penting dalam masa Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT II). Pada masa itu sektor pertanian tetap merupakan faktor penting karena masih menjadi sumber mata pencaharian utama bangsa Indonesia.

Presiden Soeharto menegaskan masalah itu saat menyerah-kan penghargaan kepada para pemenang Iomba intensiflkasi pertanian tingkat nasional tahun 1993 di Istana Negara, Jakarta , Kamis (10/2). Hadir dalam acara itu Nyonya Tien Soeharto, Wapres Try Sutrisno dan Nyonya Try Sutrisno, beberapa menteri Kabinet Pembangunan VI dan Menteri Pertanian Sjarifudin Baharsjah.

Pada kesempatan itu Presiden secara simbolis menyerahkan hadiah buku Tabanas Rp 5 juta dan sebuah hand tractor kepada pemenang pertama, Unit Himpunan Supra Insus No. 1 Kubupaten Cilacap, Jateng yang diterima Hidayat (Ketua). Hadiah serupa juga diserahkan kepada A. Wakidi, Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur III dan KUD Sumber Makmur III, Kabupaten Sragen, Jatim.

Sebagai juara pertama Iomba intensifikasi Mina Padi tahun 1993. Kelompok tani Mina Rejeki dan KUD Bangun Tani dari Banjamegara menerima hadiah buku Tabanas sebesar Rp 5 juta, sebuah unit power thresher, alat perikanan dan perlengkapan administrasi. Seluruh hadiah ini diterima Kasim NA dari kelompok tani Mina Rejeki. Buku Tabanas dalam jumlah yang sama, alat perbengkelan kapal dan perlengkapan adminstrasi diserahkan pula kepada Liwonduilah Kuswanto, Ketua Kelompok Tani Bakung dan KUD Mina Suryo, Cilacap, Jateng. Kelompok ini sebagai pemenang pertama Iomba usaha penangkapan ikan tahun 1993.

Sedang Nyonya Tien Soeharto menyerahkan secara simbolis sebuah mesin pengiris tempe dan tiga lusin piring kepada Ibu Chr. Suryanti, Wanita tani dan Kelompok Tani Sumber Makmur III, Sragen. Hadiah serupa juga diserahkan kepada Ibu Kuryati, Wanita Tani dari kelompok tani Mina Rejeki, Banjarnegara diterima dan Ibu Dariyah Manijo, Wanita Tani dari kelompok tani Bakung, Cilacap, Jateng.

Sumber Utama

Presiden menegaskan, meningkatkan pendapatan petani merupakan upaya yang tidak kalah penting dengan upaya lain. Dalam masa PJPT II, sektor pertanian tetap merupakan sumber mata pencaharian utama sebagian besar rakyat Indonesia. Sementara itu, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan jumlah pendapatan masyarakat, permintaan terhadap produksi pertanian pun meningkat. Namun sebaliknya, keadaan itujustru mempersempit lahan pertanian. “Karena itu kita harus bisa menambah kemampuan kaum tani untuk meningkatkan skala usaha tari melalui pembinaan usaha tani secara berkelompok dengan menerapkan segi-segi agribisnis dan agro industri,” kata Kepala Negara.

Langkah itu, kata Kepala Negara, harus diimbangi pula dengan meningkatkan peranan KUD menjadi unsur pelayan produksi,  permodalan, dan pemasaran. Diharapkan, upaya ini bisa memberi nilai tambah usaha tani yang berorientasi ke agri bisnis.

Di samping itu, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas, di tahun-tahun mendatang, lanjut Presiden, sektor pertanian harus terus dikembangkan selaras dengan perkembangan penduduk agar sektor pertanian tetap berperan dan mampu menyediakan kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia. Sektor pertanian juga harus mampu mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dan ekspor, ikut memeratakan pertumbuhan dan meningkatkan dinamika pedesaan. Presiden menekankan pula, kesinambungan swasembada pangan sekaligus harns diarahkan pada peningkatan mutu gizi masyarakat. Karena itu swasembada tidak hanya terbatas pada beras, melainkan mencakup pula penganekaragaman produksi dan konsumsi pangan. Sekali lagi Presiden menegaskan, “yang tak kalah penting adalah meningkatkan pendapatan petani”.

Dikemukakan, mengangkat tingkat hidup kaum tani yang mernpakan lapisan terbesar masyarakat mernpakan pusat medan juang pembangunan sejak semula. Karena itu pula bidang pertanian selalu mendapat perhatian yang utama.

Namun diakui, pembangunan pertanian bukanlah mernpakan usaha mudah dan dapat dilakukan dengan cepat. Pembangunan pertanian adalah usaha yang memerlukan ketekunan dan memakan waktu panjang. Presiden mengatakan, upaya pembangunan selama ini telah membuahkan hasil yang dinilai menggembirakan, terbukti dengan terus meningkatkan produksi pertanian hingga mampu berswasembada.

Presiden mengharapkan, upaya ini terus dipertahankan dan dibarengi dengan terus berusaha meningkatkan pendapatan petani, sehingga bisa menurunkan jumlah petani yang berada di bawah garis kemiskinan. Sementara itu, Menteri Pertanian Sjarifudin Baharsjah mengatakan, kegiatan ini terntama bertujuan memberi motivasi dan semangat kepada para kelompok tani dan KUD agar lebih tekun, rajin, dan bersemangat. Sedang kepada aparat unit pembina dan pelaksana Bimas diharapkan bisa memperkuat kerja sama dalam membina dan melayani, KUD serta petani. Selain itu untuk menumbuhkan kerja sama dan kemitraan antar petani dalam kelompok tani dan dengan KUD maupun perusahaan pembimbing. Dikatakan pula, langkah ini diharapkan bisa pula meningkatkan produksi pertanian, pendapatan, dan kesej ahteraan masyarakat.

Sumber: KOMPAS ( 11/02/1994)

____________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 179-181.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.