PRESIDEN SOEHARTO: “SEMANGAT ’45” HARUS KITA KOBAR-KOBARKAN[1]
Jakarta, Suara Pembaharuan
‘Semangat “45” itu antara lain adalah persatuan, kerakyatan, percaya pada kekuatan sendiri, kejuangan dan pantang menyerah. Kita berkeyakinan dapat melaksanakan pembangunan dengan berhasil, asalkan kita tetap merniliki “Semangat ’45”.Semuanya itu tetap kita perlukan dalam zaman pembangunan lahir batin sekarang ini Presiden Soeharto mengemukakan itu Selasa pagi di Istana Negara dalam kata sambutannya pada upacara pengukuhan Anggota Dewan Paripurna Pusat danAnggota Pimpinan Pusat LVRI masa bakti 1993-1998.
Karena itu, tambahnya, “Semangat ’45” itu “harus kita kobar-kobarkan”. Bahkan, “Semangat’45” itulah yang hams menjadi sumber motivasi perjuangan kita sekarang demi berhasilnya pembangunan yang kita laksanakan. “Semangat ’45” itu telah terbukti keampuhannya dalam perjuangan merebut dan menegakkan kemerdekaan dahulu.
Kita menyadari tambah Kepala Negara, bahwa dalam PJP II yang bam saja kita masuki, kita akan menghadapi banyak perubahan. Di dalamnya mengandung tantangan-tantangan, kendala dan sekaligus peluang.
Sesungguhnya perjuangan di masa pembangunan sekarang ini di bandingkan dengan masa revolusi dan masa Terang Kemerdekaan tidak lebih ringan. Bahkan tantangan dan godaan-godaan yang kita hadapi saat ini dapat lebih besar dan lebih beraneka ragam. Tidakjarang tantangan dan godaan-godaan itu ada dalam diri kita sendiri. Misalnya kecenderungan untuk cepat menikmati hasil, untuk hidup dengan gaya yang berlebihan tanpa menenggang rasa pada sebagian masyarakat sekitar kita yang masih kekurangan. Dengan segala kekurangan dan kelemahan kita sebagai manusia, kita harustetap waspada, selalu mawas diri dan berusaha untuk mengatasi tantangan demi tantangan yang kita hadapi lahir dan batin, kata presiden. Dalam kaitan itu, Presiden Soeharto mengajak semua bangsa Indonesia khususnya Veteran untuk senantiasa merenungkan kembali apa yang kita tuju dengan kemerdekaan dan apa yang telah kita sumbangkan dalam mencapai tujuan kemerdekaan.
Ditambahkan, semua masalah akan bisa diatasi jika kualitas manusia dan masyarakat Indonesia dapat ditingkatkan yang memang mutlak perlu ootuk meningkatkan gerak laju pembangunan. Kualitas penduduk hanya akan meningkat, jika kesejahteraan dapat ditingkatkan. Karena itu dalam era tinggallandas kita harus berusaha lebih keras lagi untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat.
Presiden juga menekankan, bahwa keberhasilan pembangunan itu bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tetapi panggilan tugas seluruh bangsa kita.Karena itu pembangunan perlu dilakukan oleh semua kalangan ,golongan dan lapisan masyarakat kita secara terpadu.
Nama-nama
Pada kesempatan itu telah dikukuhkan Dewan Paripurna Pusat LVRI dan Anggota Pimpinan Pusat LVRI masa bakti 1993-1998. Nama-nama pimpinan pusat LVRI yang dikukuhkan antara lain Letjen TNI (pur) Achmad Tahir, Letjen TNI (pur) RaisAbin, Dr Frits Hendrik Eman PhD, Dr HMNM Hasyim Ning, Ny Rooslila Achmad Tahir. Jumlah anggota pimpinan pusat LVRI yang dikukuhkan sebanyak 23 orang.
Sedangkan anggota Dewan Paripurna Pusat LVRI berjumlah 68 orang mereka itu antara lain Jend TNI Wismoyo Arismunandar, Marsekal TNI (pur) Saleh Basarah, Jend TNI (pur) Rudini, Jend TNI (pur) Soemitro, Laksamana TNI (pur) M Romli, Jend Pol (pur) Prof Dr Awaludin Djamin MPA, Letjen TNI (pur) Ali Said SH, Letjen TNI (pur) Kharis Suhud, Letjen TNI (pur) GH Mantik, Letjen TNI (pur) Leo Lopulisa. Pada acara pengukuhan tersebut turut hadir Wakil Presiden Try Sutrisno.
Sumber: SUARA PEMBARUAN ( 26/05/1994)
___________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 60-61.