PRESIDEN SOEHARTO SERUKAN PENINGKATAN KE DALAM KEJIWAAN DALAM PENATARAN P4

PRESIDEN SOEHARTO SERUKAN PENINGKATAN KE DALAM KEJIWAAN DALAM PENATARAN P4

Presiden Soeharto menekankan pentingnya peningkatan kedalam kejiwaan dalam penataran-penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Petunjuk Presiden itu dikemukakan ketika menerima Ketua Tim P4 Roeslan Abdulgani di Istana Merdeka, Kamis. Roeslan melaporkan kegiatan-kegiatan penataran P4 selama ini.

Roeslan mengatakan adanya aparatur-aparatur pemerintah yang terpikat oleh godaan-godaan walau aparatur itu sudah ditatar menunjukkan perlunya kedalaman kejiwaan ini. Yang penting bukan saja otak, tetapi hati nurani kita, kata ketua Tim P4 itu.

Mengenai pendidikan politik, Presiden menekankan pula perlunya peningkatan pendidikan politik itu dalam usaha menanamkan kesadaran rakyat akan hak dan kewajibannya dalam berpartisipasi dalam pembangunan.

Disinggung

Atas pertanyaan wartawan apakah dalam pembicaraan dengan Presiden juga di singgung masalah tulisan di surat kabar baru-baru ini mengenai surat Bung Karno kepada Procureur General Belanda tahun 1933, Roeslan mengatakan bahwa hal itu juga disinggung.

Roeslan Abdulgani mengatakan, iamempunyai salinan surat Bung Karno itu yang bertanggal 7 September 1933.Tetapi surat itu merupakan salinan dari salinan "Surat aslinya saya nggak tau," katanya menegaskan, Roeslan mengingatkan, dalam menilai suatu arsip harus memperhatikan situasi waktu itu. Arsip-arsip harus di nilai sewajarnya.

Ia menjelaskan bahwa ia pernah menemukan banyak arsip di negeri Belanda, diantaranya arsip mengenai surat testamen (wasiat) Bung Karno dan Bung Hatta kepada Tan Malaka.

"Ketika saya cek kebenaran arsip itu dengan Bung Hatta (ketika almarhum masih hidup) ternyata Bung Hatta mengatakan bahwa arsip itu tidak benar," ujar Roeslan. Karena itu, ia mengingat agar dalam menilai arsip harus hati2 dan memperhatikan situasi pada waktu itu.

Tentang salinan surat Bung Karno yang dimilikinya Roeslan mengatakan bahwa menyalin dari salinan juga.

Ketika ditanya apakah tulisan mengenai surat Bung Karno itu yang dimuat di surat kabar Ibu kota itu mempunyai maksud-maksud politik, Roeslan menjawab, ”Tanyakan saja pada penulisnya."

Mengenai Bung Karno (Alm) Roeslan mengatakan bahwa itu pada pokoknya tak mau melepaskan pendiriannya untuk meneruskan perjuangan mencapai tujuan Indonesia merdeka pada waktu itu. (DTS).

Jakarta, Antara

Sumber: ANTARA (19/02/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 328-329.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.