PRESIDEN SOEHARTO : SINGAPURA-INDONESIA SAMA-SAMA MEMETIK MANFAAT DARI KEMITRAAN 

PRESIDEN SOEHARTO : SINGAPURA-INDONESIA SAMA-SAMA MEMETIK MANFAAT DARI KEMITRAAN [1]

 

Singapura, Suara Pembaruan

Presiden Soeharto mengatakan, pameran bersama Indonesia-Singapura menunjukkan eratnya kemitraan kedua negara. Singapura dan Indonesia sama-sama memetik manfaat dari kemitraan untuk melangkah maju.

“Kerja sama ini telah berkembang dengan kemajuan-kemajuan yang pesat, seperti Batam, Bintan dan Karimun. Keija sama seperti iniperlu terus kita kembangkan dalam berbagai kegiatan ekonomi yang lebih luas lagi,”kata Kepala Negara dalam pidatonya pada pembukaan Pameran Bersama Indonesia- Singapura di Suntee City, Singapura, Kamis. “Sukses bersama di kawasan Riau itu telah merangsang prakarsa-prakarsa untuk menerapkan pola yang sama di berbagai kawasan lainnya di lingkungan ASEAN,” kata Presiden Soeharto.

Pada acara pembukaan tersebut, PM Singapura , Goh Chok Tong juga menyampaikan sambutannya dengan memuji keberhasilan Indonesia di bawah pimpinan Presiden Soeharto, antara lain mempertahankan pertumbuhan ekonominya rata-rata 6% per tahun, sejak 1984 swasembada beras, dan menurunkan kemiskinan dan 60% menjadi hanya 15%. Dalam pameran Indonesia-Singapura itu, Indonesia menampilkan berbagai kemajuan yang telah dicapai di bidang industri dan pariwisata. Tampil di sana antara lain, PT. Astra International dengan berbagai produknya seperti Daihatsu Espass, Toyota Kijang dan forklift. Selain itu, ditampilkan produk-produk dari IPTN, Pertamina dan industri pertanian dan perikanan.

Industri Maju

Dewasa ini, kata Kepala Negara, Singapura berada di ambang pintu memasuki lingkungan negara industri maju. Perekonomian Singapura sudah modern dan efisien. Sumbangan kegiatan ekspor Singapura terhadap produk domestik bruto-nya termasuk salah satu yang tertinggi di dunia. “Secara tulus kami menyampaikan selamat atas segala kemajuan Singapura selama 30 tahun kemerdekaannya.” Tahun ini, Indonesia juga memperingati ulang tahun kemerdekaan yang ke-50. Selama setengah abad menjadi bangsa yang merdeka, 20 tahun pertama digunakan untuk mempertahankan keutuhan bangsa dan negara dari rongrongan yang timbul dari dalam maupun bahaya yang datang dari luar.

“Dalam kurun waktu itu kami memang mengalami berbagai kemunduran dalam bidang kehidupan. Tetapi kami memperoleh pelajaran sangat berharga, yaitu bahwa stabilitas dan persatuan adalah syarat mutlak bagi pembangunan. Setelah selamat melewati masa-masa yang sulit itu, kami bertekad membangun bangsa dan negara kami untuk mengisi kemerdekaan yang telah berhasil kami tegakkan,” ujar Kepala Negara.

Dalam melaksanakan pembangunan tadi, Indonesia berpegang teguh kepada prinsip Trilogi Pembangunan, yaitu Pemerataan, Pertumbuhan dan Stabilitas. “Pembangunan kami telah meningkatkan kemakmuran dankesejahteraan rakyat. Bahkan, kini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang tergolong berpendapatan menengah. Kami sangat bersyukur atas semua hasil jerih payah kami selama ini. Berbagai kemajuan yang kami capai di bidang ekonomi tadi, untuk sebagian, dapat disaksikan dalam pameran ini,”kata Presiden.

Perekonomian Indonesia makin terbuka. “Dalam rangka ASEAN kita, kita membentuk AFTA. Kita bekerjasama dalam rangka APEC guna menciptakan perdagangan dan investasi yang bebas di kawasan Asia Pasifik.”

Dengan makin terciptanya perdagangan dan investasi bebas, posisi ASEAN yang strategis akan memperoleh manfaat. Kawasan ini merupakan kawasan yang stabil dengan ekonomi yang transparan. Masuknya Vietnam menjadi anggota ASEAN, menjadikan kawasan ini sebagai pasar yang besar dengan penduduk sekitar 400 juta jiwa.

Mewarnai Dunia

Perdagangan bebas akan mewarnai dunia dalam permulaan abad yang akan datang. Negara-negara berkembang harus terus mempersiapkan ekonomi dan industrinya untuk menghadapi era baru itu. Hal inimerupakan tantangan bagi semua, yang perlu dijawab dengan sebaik-baiknya, demikian Presiden.

“Di antara sesama ASEAN, kita terus memperkuat kerangka kerja sama yang memungkinkan setiap negara anggota, melalui pendekatan ekonorni pasar dan kondisi yang dimiliki, dapat mencapai masing-masing tahapan pembangunan nasionalnya.” Indonesia dan Singapura telah memiliki hubungan erat dan saling mengisi serta saling menguntungkan. “Kita akan terus berjalan bersama-sama ke arab ini. Kita akan terus melakukan berbagai strategi, khususnya di bidang ekonomi. Dengan jalan itu, kita percaya bahwa kita sedang membangun masa depan yang lebih baik untuk rakyat Indonesia dan Singapura,”kata Kepala Negara.

Pembukaan pameran yang berlangsung hingga 27 September itu, dihadiri oleh hampir semua peserta Pertemuan Ekonomi Tingkat Tinggi Eropa/Asia Timur 1995 Forum Dunia. Hadir juga Ketua DPR/MPR Wahono yang sedang mengikuti sidang AIPO di Singapura. (M-5)

Sumber: SUARA PEMBARUAN (22/09/1995)

_____________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 390-392.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.