PRESIDEN SOEHARTO TERIMA PIR SAPI HOLSTEIN
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto menegaskan, maksud pembangunan pada dasarnya tidak hanya sekedar untuk pertumbuhan ekonorni, tetapi untuk memperbaiki taraf hidup rakyat Indonesia menuju masyarakat adil makmur.
"Jadi tujuannya adalah untuk meningkatkan sebesar-besar kemakmuran rakyat yang sekarang jumlahnya 170 juta jiwa," kata Kepala Negara di Tapos, Bogor, hari Minggu, ketika menerima penyerahan empat ekor sapi perah betina dan seekor pejantan unggul jenis "Holstein" asal Amerika.
Penyerahan dalam rangka pelaksanaan PIR Persusuan di Indonesia dilakukan oleh T. Soetantyo sebagai sumbangsih dari PT Nandi Amerta Agung dalam usaha pemuliaan ternak sapi perah di tanah air.
Hadir dalam acara tersebut Menmud Urusan Peningkatan Produksi Peternakan dan Perikanan H.J. Hutasoit, Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia Paul Wolfowitz.
Menurut Presiden, dari jumlah penduduk sebesar itu 85 persennya adalah petani, baik petani yang memiliki tanah maupun petani yang tidak mempunyai tanah.
Tetapi keadaan pmilikan tanah para petani ini boleh dikatakan sangat menyedihkan, kata Presiden, karena 10 juta diantara 18.750.000 petani yang mempunyai tanah, hanya memiliki tanah dengan luas dibawah setengah hektar.
Dan dari 10 juta tadi, enam juta diantaranya merniliki tanah dibawah seperempat hektar. Timbul pertanyaan cara bagaimana dengan tanah seluas itu rakyat bisa meningkatkan usaha taninya, kata Presiden.
Sebenarnya, menurut Kepala Negara, minimal mereka harus memiliki tanah setengah hektar dengan irigasi yang baik agar mereka mempunyai sumber kehidupan dari tanah itu agak lumayan.
Dijelaskan, usaha meningkatkan kesejahteraan para petani yang hanya memiliki tanah seperempat hektar tadi adalah dengan memindahkan mereka ke daerah transmigrasi.
Di daerah transmigrasi mereka mendapatkan tanah seluas dua hektar dan yang ditinggalkan bisa meningkatkan penghasilan dari tanah seluas seperempat hektar tersebut melalui intensifkasi dan mix farming.
Presiden dalam kesempatan tersebut juga menguraikan tentang sistim daur ulang, misalnya tentang pengolahan limbah pertani an untuk makanan ternak yang bisa menghasilkan susu.
Selesai penyerahan sapi tersebut acara dilanjutkan dengan peninjauan kepeternakan Tri-S Tapos dan Presiden Soeharto memberikan penjelasan mengenai lokasi serta keadaan peternakan tersebut.
…
Jakarta, ANTARA
Sumber : ANTARA (04/10/1987)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku XI (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 850-851.