PRESIDEN SOEHARTO TERIMA SURAT KEPERCAYAAN DARl 3 DUTA BESAR

PRESIDEN SOEHARTO TERIMA SURAT KEPERCAYAAN DARl 3 DUTA BESAR

Presiden Soeharto, Sabtu pagi, menerima surat2 kepercayaan Duta Besar2 Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Demokrasi Rakyat Laos, Republik Singapura dan Republik Venezuela untuk Republik Indonesia di Istana Merdeka.

Presiden Soeharto dalam pidato balasannya di hadapan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Demokrasi Laos Khampanh Simalavong menyatakan, adanya persamaan prinsip2 yang melandasi politik luar negeri Indonesia dan Laos, antara lain sama2 menjadi anggota gerakan Non-Blok.

Presiden yakin bahwa penghormatan yang sungguh2 atas prinsip2 tersebut akan semakin mengembangkan hubungan baik antara Indonesia dan Laos di masa2 mendatang, yang akan merupakan sumbangan positif bagi perdamaian dan persahabatan antara negara2 Asia Tenggara khususnya dan dunia umumnya.

Dalam menjalin hubungan dengan negara2 lain, Indonesia selalu berpendapat bahwa perbedaan2 dalam sistem sosial dan ekonomi yang dianut oleh masing2 negara tidak perlu menjadi halangan bagi adanya hubungan persahabatan dan kerjasama.

Khususnya dalam hubungan antara kedua negara ini, kala Presiden yang juga menyatakan keyakinannya bahwa kedua pemerintah akan selalu berusaha mengisi hubungan persahabatan dan kerjasama itu dengan hal2 yang nyata demi kepentingan timbal balik rakyat kedua negara.

Indonesia dan Laos yang terletak di kawasan Asia Tenggara, mempunyai kesamaan sejarah dan prinsip perjoangan dalam menentang kolonalisme dan imperialisme untuk menegakkan kemerdekaan masing2. Semangat inilah yang telah mengikat kedua negara dalam suatu hubungan persahabatan, kata Presiden Soeharto.

Dubes Laos Simalavong menyatakan bahwa hubungan persahabatan yang telah lama terjalin antara kedua negara, dapat merupakan sumbangan bagi tercapainya keamanan di Asia Tenggara dan di dunia.

Kedua negara sebagai anggota Gerakan Non-Blok berusaha demi tercapainya perdamaian, hidup berdampingan secara damai berdasarkan prinsip2 saling menghormati masing2 dan hubungan yang saling menguntungkan. demikian Dubes Khampanh Simalavong.

Kepala Negara juga menyampaikan salam hangat kepada Presiden Republik Demokrasi Rakyat Laos Souphanouvong serta salam persahabatan rakyat Indonesia kepada rakyat Laos, melalui Duta Besar yang baru Khampanh Simalavong, yang menggantikan dubes lama Vanthong Sengmuong yang telah berakhir masa tugasnya di Indonesia.

Perkuat Setiakawan ASEAN

Presiden Soeharto juga menerima surat2 kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Singapura untuk Republik Indonesia Joseph Francis Sonceicao, menggantikan dubes lama Othman Wok binti Mohammad Noor.

Kepala Negara Republik Indonesia menyatakan dalam pidato balasannya bahwa semua anggota ASEAN bertekad untuk tetap mendukung dan memperkuat kesatuan dan kesetiakawanan ASEAN, khususnya dalam menghadapi gejolak2 perkembangan situasi di kawasan ini, terutama yang disebabkan oleh kemelut yang terjadi di Kampuchea yang dapat mengganggu stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia.

Singapura dan Indonesia bersama2 dengan anggota ASEAN lainnya berusaha sekeras2nya memelihara perdamaian dan stabilitas kawasan ini, yang ikut membangun menumbuhkan suasana dan memperlancar kegiatan pembangunan yang sama2 sedang dikerjakan untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan rakyat masing2, katanya

Presiden Soeharto menyatakan kagum melihat kemajuan Singapura yang telah dapat dilaksanakan dengan ketenangan tanpa menimbulkan kegoncangan dan gangguan stabilitas.

Indonesia juga sedang giat2nya melaksanakan program pembangunan nasional berencana dengan tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan kemajuan bangsa

Dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan, Indonesia terus berusaha saling bekerjasama dan bangun-membangun dalam semangat dan solidaritas ASEAN, demikian Presiden Soeharto.

Duta Besar Singapura Joseph Francis Sonceicao dalam pidatonya dihadapan Presiden Soeharto menyatakan, kerjasama dalam ASEAN telah membantu kerjasama dan saling pengeertian yang telah ada antara Singapura dan Indonesia

Kedua negara sama2 mempunyai satu cita2 yang sarna untuk keamanan, kerukunan dan stabilitas bersama, dan juga untuk negara2 di Asia

Suatu hal menggembirakan, katanya, bahwa dalam ASEAN telah dicapai kemajuan2 di bidang politik, ekonomi dan kebudayaan.

Sejak pertemuan para kepala negara ASEAN Pebruari 1976, ASEAN telah menunjukkan kebulatan tekad dalam menghadapi hambatan2 bersama.

Pemerintah Singapura yakin bahwa pada tahun2 yang akan datang akan tercapai kerjasama yang lebih erat lagi untuk mencapai tujuan ASEAN.

Singapura mengharapkan hubungan bilateral yang erat dalam hubungan yang lebih baik lagi, katanya Hubungan perdagangan telah berkembang, terutama hubungan komunikasi dengan adanya "Hubungan dasar lautan" yang telah disepakati bersama

Dengan ditandatanganinya kerjasama ekonomi Indonesia-Singapura dalam pembangunan Pulau Balain, merupakan langkah positif dalam rangka hubungan bilateral, yaitu hubungan yang lebih baik antara kedua negara.

Di masa2 mendatang Singapura mengharapkan adanya kerjasama yang lebih baik lagi, demikian J.F. Sonceicao.

Giat Laksanakan Pembangunan

Presiden Soeharto, dalam pidato balasannya pada saat menerima surat2 kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Venezuela untuk Indonesia Dr. Josede Jezuz Osio menyatakan, dewasa ini bangsa Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik pembangunan fisik material maupun pembangunan rohani spiritual.

Pembangunan ini merupakan perjuangan jangka panjang rakyat Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang maju, sejahtera dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila.

Indonesia bersama2 dengan bangsa2 lain yang tergabung dalam ASEAN telah berketetapan hati untuk hidup rukun dan saling membantu dalam wilayah Asia Tenggara yang damai, bebas dan netral, kata Presiden.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa kedua negara ini mempunyai kesamaan2 dasar yang kuat untuk lebih meningkatkan hubungan kerjasama yang saling memberi manfaat bagi kedua negara.

Kepala Negara mengemukakan bahwa keinginan pemerintah Venezuela untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia menandakan bahwa jarak yang demikian jauh antara kedua negara, bukan merupakan rintangan bagi usaha menjalin kerjasama yang saling memberi manfaat.

Presiden juga menyampaikan salam hormatnya kepada Presiden Venezuela Dr. Luis Herrera Campins serta salam dari pemerintah dari rakyat Indonesia kepada pemerintah dan rakyat Venezuela.

Dubes Venezuela Dr. Jezuz Osio menyampaikan salam hangat kepala negara Venezuela kepada Presiden Soeharto dan rakyat Indonesia serta mengharapkan keselamatan Presiden dan Ibu Tien Soeharto.

Ia juga menyatakan tentang hubungan ekonomi dan hubungan sejarah yang telah ada, antara kedua negara dan mengharapkan adanya persahabatan yang lebih erat lagi antara kedua negara yang memang telah ada selama ini.

Dubes yang baru tersebut rnenggantikan dubes lama ThIio Cardozo Faria yang telah habis masa tugasnya di Indonesia

Upacara penyerahan surat-surat kepercayaan ini disaksikan pula oleh Menteril Sekretaris Negara Sudharmono SH, Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja serta para pejabat tinggi Deplu. (DTS)

Jakarta, Antara

Sumber: ANTARA (02/05/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 67-69.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.