PRESIDEN: TANPA PROFESIONALISME DAYA TEMPUR AKAN MELEMAH

PRESIDEN: TANPA PROFESIONALISME DAYA TEMPUR AKAN MELEMAH[1]

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengatakan, bertambah majunya sistem kesenjataan yang digunakan sekarang ini, menuntut prajurit ABRI untuk terus menerus meningkatkan kualitas profesionalisme, karena tanpa hal tersebut akan melemahkan daya tempur satuan militer.

“Tanpa peningkatan kualitas profesionalisme, maka kita akan ditinggalkan zaman yang terus berkembang maju,” kata Presiden dalam amanat yang dibacakan Menhankam Edi Sudrajat pada acara HUT ke-34 Kostrad di Markas Divisi Infantri I Kostrad, Cilodong, Bogor, Kamis.

Kepala Negara mengatakan, Kostrad sebagai suatu kesatuan yang memiliki tradisi sejarah gemilang harus terus menerus mempertahankannya dengan meningkatkan disiplin dan profesionalisme keprajuritannya.

“Disiplin yang tinggi merupakan syarat mutlak bagi kesatuan angkatan bersenjata, tanpa disiplin tidak mungkin menjadi kesatuan yang tangguh,” kata Kepala Negara.

Presiden mengatakan, peringatan HUT ke-34 Kostrad yang memasuki tahap pertama Repelita VI dan mengawali PJP II membutuhkan stabilitas yang mantap sehingga Kostrad sebagai pembela ideologi negara perlu mengamankan dan mengantarkan Bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

“Kita harus selalu siaga jika sampai terjadi gejolak, baik karena campur tangan dari luar ataupun karena kealpaan kita dalam menjaga keselamatan bangsa dan negara ini,”kata Presiden.

Dalam mengemban tugas tersebut, menurut Kepala Negara, ABRI umumnya dan Kostrad khususnya, bukanlah kekuatan yang berdiri sendiri tetapi sebagai satu bagian dari keseluruhan sistim nasional dimana ABRI bersama golongan masyarakat lain ikut bertanggungjawab dalam mengamankan pembangunan nasional. Presiden mengatakan, ancaman dan tantangan dalam situasi dunia yang berubah cepat dapat dihadapi jika ABRI tetap manunggal dengan rakyat, Kostrad juga akan dapat melaksanakan tugasnya kalau tetap memelihara kemanunggalan dengan rakyat. Dalam melaksanakan pembangunan ditengah derasnya arus globalisasi, kata Presiden, bangsa Indonesia mengandalkan potensi, kreativitas dan prakarsa masyarakat. Untuk itu perlu menumbuhkembangkan kondusi yang kondusif kearah tersebut. Pelaksanaan strategi ini, kata Kepala Negara, sekarang telah mulai berhasil, itulah sebabnya seluruh jajaran ABRI perlu memperdalam pengertian serta pemahamannya terhadap aspirasi dan kepentingan masyarakat. “Hanya dengan itulah ABRI dapat menunaikan tugasnya dengan baik,” kata Presiden Soeharto.

Langkah Antisipatif

Sementara itu Kasad Jenderal TNI R Hartono dalam sambutannya mengatakan, Kostrad sebagai bagian integral TNI-AD, harus senatiasa bempaya memberikan andil yang membanggakan dalam gerak dan dinamika perjuangan bangsa guna mewujudkan cita-cita nasional.

“Oleh karenanya, upaya pembinaan kemampuan prajurit dalam jajaran Kostrad harus mengacu kepada peningkatan kualitas prajurit rakyat, prajurit pejuang dan prajurit nasional yang mampu bertindak selaku patriot dan ksatria bangsa dan negara,” katanya.

Dengan demikian, ujar jenderal berbintang empat itu, kualitas tersebut secara akumulatif akan mewujudkan postur TNI-AD yang profesional, efektif dan efisien serta modem dalam melihat berbagai gejala dewasa ini yaitu dampak negatif globalisasi yang ditumpangi kepentingan pihak tertentu mulai merasuk ke dalam aspek masyarakat. Sebagai langkah evaluatif internal dan antisipatif ke depan dalam menghadapi tantangan dan gerak pembahan yang cepat tersebut, menurut Kasad, hendaknya setiap prajurit meyakini bahwa gerakan “back to basic” sebagai penghayatan dan pengamalan norma dasar keprajuritan mampu menghadapi perubahan itu. Sejalan dengan itu, ujamya, Kostrad sebagai kekuatan pemukul harus senatiasa menjaga mutu tempur sebagai satuan pamungkas yag mampu merontokkan setiap bentuk ancaman serta gangguan yang membahayakan kehidupan bangsa.

“Kepada segenap prajurit, saya tegaskan agar terus meningkatkan kinerja dan mempertajam kepekaan terhadap setiap indikasi dan gelagat yang mencoba menggoyahkan kesatuan dan persatuan bangsa,”katanya.

Acara HUT ke-34 Kostrad yang berlangsung di Markas Divisi Infantri I Kostrad di Cilodong, Bogor berlangsung secara semarak dengan diwamai berbagai atraksi menarik. Hadir pada kesempatan itu Menteri PendayagunaanAparatur Negara TB Silalahi, Ketua Umum KONI Wismoyo Arismunandar, Koman dan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Djoko Pramono, Kapolda Metro Jaya Mayjen Pol Dibyo Widodo, Kasdam Jaya Brigjen TNI Sutiyoso, Dan Kopassus Brigjen TNI Subagyo dan sejumlah atase pertahanan negara sahabat. Atraksi menarik pada HUT itu di antaranya, terjun payung, beladiri ABRI, ketepatan menembak baik dengan mata tertutup ataupun ketepatan dalam jarak jauh. Puncak acara adalah demontrasi perebutan pos keamanan dari tangan musuh yang diwarnai dengan sejumlah dentuman born dan rentetan tembakan oleh para prajurit Kostrad.(T.PU-23 / 18:00/B/PUOS/ 9/03/ 5 18:36/ru2)

Sumber:ANTARA (09/03/1995)

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 414-416.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.