PRESIDEN : TANTANGAN BIDANG KESEHATAN TETAP BESAR

PRESIDEN : TANTANGAN BIDANG KESEHATAN TETAP BESAR[1]

Bandung, Bisnis Indonesia

Presiden Soeharto kemarin mengingatkan akan tetap besarnya tantangan sekalipun pembangunan bidang kesehatan membesarkan hati, dan keberhasilannya diakui oleh masyarakat internasional. Diakuinya dengan makin baiknya derajat kesehatan masyarakat, maka salah satu kebutuhan dasar manusia In­donesia dapat makin baik dipenuhi.

“Di samping itu tingginya derajat kesehatan rakyat juga berpengaruh positif bagi upaya peningkatan produktivitas yang mutlak dilakukan dalam upaya  meningkatkan  kemakmuran  dan kesehatan  rakyat” Ujarnya ketika meresmikan sarana produksi dan pengawasan mutu vaksin polio dan campak di sini, kemarin.

Penghargaan dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) atas keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia, menurut Presiden, memang membesarkan hati, tapi juga membawa kewajiban dan tanggung jawab untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Lebih menggembirakan lagi, katanya, semua itu berhasil berkat dukungan masyarakat.

“Partisipasi masyarakat dalam pembangunan memang harus terus dikembangkan, karena pembangunan nasional hanya akan berhasil bila keikutsertaan masyarakat berkembang makin luas.”

Menyinggung pembangunan sarana produksi dan pengawasan mutu vaksin polio dan campak, Presiden mengatakan punya arti penting, dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Dengan digunakannya sarana tersebut maka kebutuhan vaksin polio dan campak, yang masih di impor hingga saat ini, akan dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri,” kata Presiden. Apalagi mutunya juga tidak kalah dari produk impor, sehingga akan mempermudah dan memperlancar pelaksanaan imunisasi polio dan campak yang masih banyak menyerang anak-anak.

Untuk mempercepat penguasaan teknologi canggih itu, Presiden minta agar para ahli dan karyawan sarana produksi dan pengawasan mutu vaksin polio dan campak bekerja cermat dan tekun dengan disiplin tinggi, sehingga mutu produksinya memenuhi standard yang ditentukan. (ta)

Sumber: Bisnis Indonesia (28/02/1992)

________________________________________________________

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 667-668.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.