PRESIDEN TAWARKAN 50 TRAKTOR LAGI KEPADA KNPI

HM Soeharto dalam berita

PRESIDEN TAWARKAN 50 TRAKTOR LAGI KEPADA KNPI [1]

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto menawarkan lagi 50 traktor kepada Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan menyetujui rencana pembangunan sebuah Desa Pemuda Indonesia di Sumatera Utara oleh organisasi pemuda itu.

Tawaran Kepala Negara itu disampaikan ketika ia menerima 11 pengurus DPP KNPI dibawah pimpinan David Napitulu di Bina Graha hari Senin.

David Napitulu dalam pertemuan itu melaporkan rencana penggunaan 100 buah traktor tangan yang diberikan oleh Kepala Negara pada tanggal 17 Januari yang lalu.

Ketua Umum KNPI, menjawab pertanyaan wartawan, mengemukakan, 100 traktor tangan yang lalu itu akan dibagikan kepada Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, masing2 25 buah, sedangkan sisanya untuk Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah serta daerah2 lain di luar Pulau Jawa.

Ia menjelaskan ke 100 traktor itu tak diberikan secara cuma2 kepada KNPI, tetapi diberikan atas dasar perhitungan, sekalipun tak terlalu komersil.

Tiap traktor itu bemilai sekitar Rp. 1 juta lebih dan diharapkan uang pembelian traktor itu akan kembali seluruhnya setelah dioperasikan selama tiga tahun. Tiap traktor akan dioperasikan untuk menggarap sawah petani dengan ongkos sekitar Rp. 12.500 – Rp.25.000 per hektar. Satu hektar traktor dapat dikerjakan dalam dua han dengan traktor tangan.

Sekitar 200 pemuda lulusan SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas) dan STM telah dilatih untuk menjalankan ke 100 traktor itu. Mereka akan bekerja dengan upah Rp. 150 per jam.

Traktor2 itu akan memulai fungsinya sekitar pertengahan atau akhir bulan depan.

David menerangkan penyerahan traktor kepada KNPI itu dimaksudkan untuk merangsang minat pemuda untuk terjun ke bidang pertanian serta sesuai pula dengan program transmigrasi pemuda.

Atas pertanyaan, ia mengemukakan, banyak petani yang menyambut baik penggunaan traktor itu. Ke 50 traktor baru itu berupa traktor miniroda empat.

Desa Pemuda Indonesia

Perkampungan Pemuda Indonesia itu akan dibangun di Sumatera Utara dan penghuninya akan terdiri wakil2 dari 27 propinsi di seluruh Indonesia. Setiap propinsi akan diwakili dua orang pemuda yang telah berkeluarga.

Setiap keluarga akan mendapat sebuah rumah seharga Rp. 300.000 serta tanah garapan sekitar 2 hektar.

Perkampungan itu akan dibangun diatas tanah bekas perkebunan karet rakyat. Proyek itu dirintis mulai dua setengah tahun yang lalu. (DTS)

Sumber: ANTARA (28/03/1977)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 584-585.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.