PRESIDEN: TELITI SYARAT PENJUALAN SAHAM BUMN DI LUAR NEGERI[1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengatakan penjualan saham BUMN-BUMN di luar negeri harus dilakukan secara teliti terutama dengan mempelajari syarat-syarat yang berlaku di pasar saham luar negeri.
Seusai melapor kepada Kepala Negara di Bina Graha, Selasa, tentang peningkatan produksi pupuk dan semen, Menteri Perindustrian Tunky Ariwibowo mengatakan kepada pers, selain harus diteliti, harus jelas pula tujuan penjualan saham BUMN itu.
Masalah penjualan saham BUMN ini pertama kali dilontarkan Menristek BJ Habibie kepada wartawan baru-baru ini.
Ketika ditanya apakah BUMN-BUMN di lingkungan Departemen Perindustrian sudah ada yang siap menjual saharnnya di bursa luar negeri, Tunky mengatakan, “Saya tidak tabu”. Ia mengatakan, di dalam negeri saja, baru tiga BUMN yang menjual sahamnya kepada masyarakat. PT. Semen Gresik sejak beberapa tahun lalu telah go public, sementara PT. Semen Padang dan PT. Semen Tonasa baru akhir-akhir ini akan melempar sebagian sahamnya kepada masyarakat.
Penjualan saham di dalam negeri bertujuan mencari dana murah guna mengembangkan usaha mereka. Ia mengatakan, usaha mencari dana melalui bank tidak mudah antara lain karena bunga yang cukup tinggi.
Selain membicarakan penjualan saham BUMN ke pasar modal luar negeri, Tunky juga melaporkan masalah perluasan kapasitas pabrik-pabrik semen dan pupuk nasional untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Ia mengatakan, produksi semen pada Repelita VI ditargetkan mencapai 30 juta ton dibandingkan dengan produksi pada akhir Repelita V sebanyak 22,5 juta ton. Sampai sekarang ada 15 perusahaan swasta yang mengajukan permohonan membangun pabrik semen.
Ketika menjelaskan masalah pupuk, ia mengatakan, kapasitas pada akhir Repelita V adalah 6,5 juta ton dibanding konsumsi 3,7 juta ton sehingga sisanya diekspor. Ekspor dilakukan ke RR Cina, India dan Vietnam apalagi harganya sedang membaik (TIEU02/EU06/25/05/9313:54)
Sumber: ANTARA(25/05/1993)
_____________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 450-450