PRESIDEN TERIMA PENYUMBANG DARAH 75 KALI
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto hari Kamis di Istana Merdeka Jakarta menerima 51 orang yang telah menyumbangkan darahnya melalui Palang Merah Indonesia (PMI) 75 kali.
PMI yang tanggal 17 Sepember ini berulangtahun ke-42 memberikan tanda penghargaan kepada para donor darah tersebut berupa piagam dan pin emas murni.
Dengan demikian sampai sekarang PMI telah memberikan tanda penghargaan serupa kepada 213 orang sejak tahun 1978.
51 orang yang diterima Presiden kali ini berasal dari Jakarta 12 orang, 10 dari Surabaya, 11 dari Bandung dan lainnya dua atau satu orang dari Bogor, Cirebon, Pasuruan, Malang, Madiun, Kediri, Jember, Magelang, Pekalongan, Ambon, Ujungpandang, Bandar Lampung, Magetan dan Yogyakarta.
Mereka datang di Istana Merdeka diantar Ketua Umum PMI Dr.H. Ibnu Sutowo, Kepala Divisi Transfusi Darah PMI dr.H. Masri Rustam, ketua umum Perhimpunan Donor Darah Indonesia H. Djilis Tahir dan ketua II perhimpunan tersebut Ny. Siti Hardiyanti Indra Rukmana.
Para donor darah 75 kali itu diundang oleh PMI pusat ke Jakarta untuk menerima tanda penghargaan tersebut. Sementara penyumbang darah lima kali sampai 50 kali menerima tanda penghargaan di cabang PMI setempat.
Untuk tahun ini para penyumbang darah 50 kali sebanyak 203 orang menerima piagam dan pin emas, donor 30 kali 2.585 orang menerima piagam dan pin perak, donor 15 kali 7.473 orang menerima pin perunggu dan donor lima kali 21.619 orang menerima piagam dan pin logam.
Sementara itu para donor darah seratus kali selain menerima tanda penghargaan PMi juga menerima Satya Lencana Kebaktian Sosial dari pemerintah.
Untuk tahun ini sudah tercatat 22 orang yang diusulkan untuk menerima saya lencana tersebut. Sedang yang sudah menerima pada tahun-tahun lalu sejumlah 29 orang.
Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No.1/1980 mempercayakan pelayanan transfusi darah kepada PMI.
Sumber: ANTARA (17/09/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 709-710