PRESIDEN TERIMA UTUSAN KHUSUS PM PAKISTAN
Jakarta, Suara Pembaruan
Presiden Soeharto mengharapkan India dan Pakistan duduk di meja perundingan untuk menyelesaikan perselisihan antara kedua negara di Kashmir sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB. Hal itu dikemukakan Kepala Negara ketika menerima utusan khusus Perdana Menteri Pakistan, Mohammad Saddigne Khah Kanjo yang juga Menlu Pakistan di Bina Graha Sabtu pagi.
Menurut Menlu Pakistan, Presiden Soeharto juga mengatakan Indonesia akan berupaya menjembatani perselisihan kedua negara yang merupakan sahabat-sahabat Indonesia, dan juga karena Indonesia adalah ketua gerakan Non-Blok.
Dijelaskan, perselisihan di Kashmir itu telah berlangsung dua setengah tahun dan telah menelan korban sekitar 6.000 orang.
Utusan khusus itu berharap mereka yang berada di Kashmir dapat menjalani hidupnya penuh dengan kedamaian apabila perselisihan tersebut dapat segera diselesaikan.
Dalam kesempatan tersebut, Saddique juga meminta dukungan Indonesia dalam pencalonan Pakistan menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk tahun 1993-1994.
Sumber : SUARA PEMBARUAN (07/03/1992)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 96-97.