PRESIDEN TURKI SANGAT HARGAI PANDANGAN PRESIDEN SOEHARTO
Presiden Republik Turki Kenan Evren sangat menghargai pandangan Presiden Soeharto dan pemimpin Indonesia lainnya mengenai masalah internasional dan soalsoal yang menyangkut hubungan bilateral.
Kepala Negara Turki mengemukakan pendapatnya itu dalam pernyataannya yang disiarkan TVRI Sabtu malam setelah mengadakan pembicaraan paginya dengan Presiden Soeharto di Istana Merdeka. Jakarta dalam rangkaian kunjungan kenegaraan selama empat hari di Indonesia.
Presiden Kenan Evren mengatakan, situasi internasional tidak begitu mcnggembirakan sekarang ini."Tapi saya gembira mendengar bahwa mengenai masalah-masalah internasional Turki mempunyai pandangan yang sama dengan Presiden Soeharto," kata Presiden Kenan Evren.
Indonesia merupakan negara besar. Negeri ini besar bukan saja lantaran letak geografisnya danjumlah penduduknya yang besar, tapi juga karena rahmat sumber alam dan peranan penting yang dimainkannya di kawasan Asia Tenggara.
"Usaha-usaha Indonesia di lingkungan ASEAN pantas mendapat penghargaan yang mendalam," kata Presiden Kenan Evren. Ia menyatakan, ASEAN merupakan suatu organisasi kerja sama regional yang dapat menjadi contoh bagi negara-negara di bagian dunia lainnya.
Presiden Kenan Evren menyebutkan peranan Indonesia dalam Gerakan Non Blok, dalam Organisasi Konperensi Islam dan di PBB diikuti dengan penuh perhatian di Turki.
Landasan Pokok
Dalam kesempatan itu, Presiden Turki mengungkapkan kebijaksanaan dalam negeri dan politik luar negeri Turki, yang didasarkan yang dirumuskan oleh pemimpin besar Turki Mustafa Kemal Ataturk dalam kata-kata: "Damai di Turki, Damai di Luar Negeri" (Peace at Home, Peace Abroad).
Politik luar negeri Turki selama ini yang dilaksanakan dalam kerangka landasan pokok ini, didasarkan pada prinsip-prinsip penyelesaian masalah-masalah internasional tanpa penggunaan kekuatan.
Berkeinginan menyelesaikan masalah melalui perundingan dan dalam hubungan internasional menghormati kemerdekaan, kedaulatan integritas wilayah dan persamaan hak.
Sesuai dengan prinsip itu, Turki berkeinginan mengadakan hubungan dan sama dengan negara-negara sahabat dan berkeinginan meiihat terciptanya perdamaian yang kekal dan abadi di kawasannya dan di dunia pada umumnya.
Karena Indonesia mempunyai pandangan dan cita-cita yang sama, saling pengertian dan solidaritas antara kedua negara semakin hari semakin terjalin kokoh.
Namun di balik kesamaan pandangan dalam banyak hal dan kenyataan tidak adanya persoalan antara kedua negara, hubungan antara ke dua negara sekarang ini belum mencapai tingkat yang diinginkan kedua belah pihak.
Oleh karena itu Presiden Kenan Evren yakin arah yang sama-sama diinginkan kedua bangsa, karena persamaan kepentingan, kesamaan sejarah dan kepentingan bersama, tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia dan Turki tapi juga bagi masyarakat Islam secara keseluruhan.
Kemungkinan Peningkatan Kerja sama
Presiden Kenan Evren mencatat tingkat perkembangan ekonomi yang memuaskan baik di Indonesia maupun di Turki. Pemimpin Turki ini melihat kemajuan-kemajuan besar yang dicapai Indonesia dalam pembangunan ekonomi nya di kepemimpinan Presiden Soeharto.
Diungkapkannya kemampuan Turki di bidang ekonorni, industri yang dalam banyak hal sesuai dengan keperluan perekonomian Indonesia.
Potensi ekonomi Turki, kemampuan di bidang ilmu pengetahuan kemungkinan dapat bermanfaat bagi perekonomian Indonesia dalam membangun prasarana, industri dan pertanian. Sebaliknya jelas akan dapat memanfaatkan daya alam Indonesia yang tidak terbatas dan potensi ekonomi Indonesia lainnya.
Mengenai pembicaraan dengan Presiden Soeharto, Presiden mnengungkapkan bahwa berbagai pihak mencapai kesepakatan mengenai peningkatan kontak antara pengusaha-pengusaha industri dan kontraktor kedua negara untuk meningkatkan cara-cara pemanfaatan secara bersama potensi ekonorni kedua negara sejauh mungkin.
Melalui peningkatan kontak ini, kedua negara akan dapat meningkatkan saling pengertian mengenai potensi ekonomi masing-masing negara.
Presiden Kenan Evren menyatakan keyakinannya bahwa hanya melalui kontakkontak yang demikian, ke dua negara dapat memperluas secara berimbang volume perdagangan yang tidak begitu besar antara ke dua negara, sesuai dengan potensi nyata ekonomi kedua negara.
Presiden Turki itu mengungkapkan pula bahwa kedua belah pihak mencatat hambatan utama dalam mengembangkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara, yang terletak di bidang angkutan.
Namun Presiden Kenin Evren yakin bahwa Turki akan dapat menghilangkan hambatan dengan mengadakan sarana angkutan laut dan Turki berusaha keras untuk menghapus hambatan tersebut. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : KOMPAS (20/12/82)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 969-971.