PRESIDEN UNGKAPKAN PADA PRASETYA PERWIRA AKABRI 1967

PRESIDEN UNGKAPKAN PADA PRASETYA PERWIRA AKABRI 1967

Telah Terdjadi Adu Domba Antar Angkatan, Antar Panglima [1]

 

Djakarta, Kompas

Integrasi ABRI bukan sekedar suatu slogan, bukan sekedar sembojan kosong atau kiasan utjapan hampa, melainkan benar2 merupakan suatu keseluruhan mutlak, baik dari segi pragmatis maupun konsepsionil.

Demikian sambutan Pd. Presiden Djend. Soeharto pada upatjara Prasetya Perwira lulusan AKABRI tahun 1967 tgl 11 Nopember jl. dilapangan Tidar Magelang.

Lebih landjut ditundjukkannja bahwa pada djaman Orde Lama djelas tampak, dimana bukan sadja tamtama, bintara dan perwira Angkatan jang satu digosok dan diadu dengan Panglima Angkatan jang lain. Proses pengadudombaan itu berachir ke “Lubang Buaja”.

Djuga dinjatakan oleh Djend. Soeharto bahwa proses integrasi ABRI dimasa lalu soogguh2 mendapat tantang dan tentangan baik dari luar maupun dari dalam.

Tubuh dan djiwa kesatuan ABRI dirongrong dengan taktik adu domba antara Angkatan. Masa itu merupakan masa gangguan terhadap kemerdekaan. Kedaulatan dan kelangsungan falsafah hidup bangsa Indonesia.

Pada masa itu ABRI selalu berada ditengah2 pergolakan dan bersama2 dengan rakjat Indonesia menghadapi segala tantangan dan bahaja tsb. bahkan dimana perlu ABRI terpaksa membersihkan tubuhnja sendiri.

Mengenai integrasi akademi2 Militer seperti AMN (Akademi Militer Nasional) AAL (Akademi Angkatan Laut) dan AAU (Akademi Angkatan Udara) serta AAK (Akademi Angkatan Kepolisian) dalam AKABRI (Akademi Angkatan Bersendjata Republik Indonesia, Pd Presiden mengharapkan landasan integrasi setjara mental dan fisik jang telah dilakukan melalui pendidikan AKABRI itu djangan hanja berhenti pada integrasi formil dan partiil belaka, melainkan harus ditingkatkan mendjadi integrasi total.

Djumlah Taruna2 Jang Lulus

Sebelum sambutan Pd. Presiden itu dibatjakan terlebih dulu telah diadakan pembatjaan surat keputusan Presiden, penjumpahan perwira2 AKABRI jg lulus tahun 1967 dan pemberian tanda penghargaan pada perwira remadja 4 Angkatan jang telah mentjapai prestasi terbaik dibidangnja.

Djumlah taruna2 jang lulus dalam tahun 1967 adalah sebagai berikut, Angkatan Darat sebanjak 203 orang, Angkatan Laut 198 orang, Angkatan Udara 126 orang dan Angkatan Kepolisian 104 orang.

Empat orang taruna jang lulus terbaik dianugerahi tanda penghargaan “Aki Maka Yaksa” jakni I Gede Njoman Arsana dari Angkatan Darat, Subekti Surjo Diwijo dari Angkatan Laut, Philipus Thomas Sujanto dari Angkatan Udara dan Achmad Turan dari Angkatan Kepolisian.

Pada upatjara itu hadir selain para Gubernur AKABRI djuga para Panglima Empat Angkatan.

Peranan ABRI Tidak Hanja Konsumtif Tapi Djuga Produktif

Pd Presiden Djend. Soeharto dalam amanatnja djuga menjatakan, bahwa peranan ABRI dalam pembinaan Orde Baru ini tidak hanja konsumtif sifatnja, tetapi djuga harus dapat dimanfaatkan untuk usaha2 jang produktif di tindjau dari segi Nasional.

Hal itu disebabkan, karena ABRI dalam rangka ketatanegaraan dan tata kemasjarakatan Indonesia mempunjai Dwi Fungsi jaitu fungsi Hankam dan Fungsi Kekatjaan.

Membina dan mentjapai tjita2 Orde Baru itu-Demikian Djenderal Soeharto-hanja dapat dilakukan dengan usaha2 pembangunan disegala bidang tahap demi tahap jang dilandaskan pada kemurnian pelaksanaan Pantjasila dan Undang2 Dasar 45.

Chusus pada perwira2 AKABRI lulu san thn 1967 itu Pd. Presiden djuga berpesan, agar jang mendjadi motivasi perdjoangan setiap pradjurit, chususnja para perwira ialah masa depan Indonesia dan mengisi kemerdekaan dan bukan/ tidak diukur dengan sedjumlah gadji dan laukpauk jang diterima.

Selesai sambutan Pd Presiden maka diadakan defile dan demonstrasi drum-band Taruna Angkatan Darat jaitu Canka Lokananta. Mereka berpakaian biru-putih dan tampak gagah-manis. Setelah upatjara ditutup diadakan djamuan makan siang. (DTS)

Sumber: KOMPAS (12/11/1967)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 777-779.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.