PRESlDEN AJAK PARA ILMUWAN LEBIH BANYAK TELITI BIDANG SOSIAL

PRESlDEN AJAK PARA ILMUWAN LEBIH BANYAK TELITI BIDANG SOSIAL

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berorientasi pada pembangunan manusia seutuhnya serta seluruh masyarakat Indonesia, demikian penegasan Presiden Soeharto ketika memberikan amanat di depan Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional III di Istana Negara, Selasa pagi.

Kongres diikuti 400 peserta akan berlangsung dari tanggal 15 hingga 19 September di Jakarta, bertema "Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam menjangkau Tujuan Nasional."

Para peserta yang berasal dari kalangan ilmuwan, peneliti, serta pengelola maupun peminat pembangunan bidang teknologi di berbagai departemen, non departemen, perguruan-perguruan tinggi dan organisasi-organisasi profesi lain membahas 126 kertas kerja.

Kepada mereka Kepala Negara mengingatkan, agarjangan hanya terpaku pada masalah-masalah yang bersifat teknis ilmiah saja.

Tapi, perlu juga memberi perhatian yang sungguh-sungguh terhadap masalah strategi serta tujuan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sekaligus penerapannya bagi pembangunan.

Apalagi, menurut Presiden, iptek pada abad ini telah berkembang pesat, khususnya di negara-negara maju. Namun, perkembangan tadi tidak seimbang dengan apa yang dicapai negara-negara sedang membangun, termasuk Indonesia.

Presiden berkata: "Bila keadaan tersebut tetap berlanjut, maka dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kita akan semakin tergantung pada negara-negara maju". Karena itu, Kepala Negara mengajak agar bangsa ini mencari berbagai upaya untuk mengejar berbagai ketinggalan, sehingga secara bertahap dapat membebaskan diri dari ketergantungan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dari negara-negara maju."

Oleh Kepala Negara ditegaskan, dengan ilmu pengetahuan dapat ditempuh jalan pintas, sehingga pembangunan cepat berhasil dan perbaikan mutu kehidupan pun dapat lebih cepat dirasakan.

Walaupun demikian, menurut dia, perkembangan iptek memerlukan pembangunan. Sebab tanpa pembangunan masyarakat akan suka mendapat kemajuan. Sebaliknya, iptek tidak akan berkembang dalam masyarakat yang tidak mengalami kemajuan.

Tidak Hanya Serba Benda

Pada kesempatan itu, Presiden kembali mengingatkan tekad semula bahwa pembangunan tidak hanya akan menempatkan kemajuan serba benda sebagai landasan hidup manusia.

Dikatakan, pembangunan akan membuat selaras kemajuan lahir dan kebahagiaan manusia secara utuh. Karena itu, dalam pemecahan masalah diharuskan pendekatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

Kepala Negara menganjurkan, dalam memikirkan apa yang terbaik bagi bangsa ini harus dikembangkan dari pandangan hidup dan ideologi negara sendiri.

Berkata kepala Negara: "Janganlah kita menganggap bahwa suatu model pembangunan yang dianggap telah berhasil bagi suatu bangsa akan berhasil apabila diterapkan di Indonesia. Sebab, segala sesuatu yang datang dari luar itu berkembang di atas pandangan hidup dan kebudayaan lain, yang belum tentu sesuai atau bahkan mungkin bertentangan dengan pandangan hidup, kebutuhan dan cita-cita kita."

Di bagian lain dari amanatnya, Presiden mengajak untuk memberikan perhatian yang lebih banyak pada kegiatan penelitian di bidang sosial kemasyarakatan di samping terus memperluas penelitian bidang eksakta.

Sebab, menurut pendapat Presiden Soeharto, pada zaman pembangunan ini sedang terjadi perubahan cara berpikir secara besar-besaran di masyarakat.

"Perubahan-perubahan ini perlu benar-benar kita pahami watak dan perilakunya untuk kemudian secara sadar diarahkan pada tujuan yang mendukung pembangunan masyarakat modern yang tetap berkepribadian Indonesia," kata Presiden.

Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional semacam ini pertama kali diadakan tahun 1958 di Malang, Jawa Timur dan berikutnya di Yogyakarta pada tahun 1962. (DTS)

Jakarta, Merdeka

Sumber: MERDEKA (16/09/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 552-553.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.