PROYEK2 YANG AKAN DIRESMIKAN PRESIDEN DI SULSEL
Presiden Soeharto yang akan mengadakan kunjungan kerja disertai Ny. Tien Soeharto dan beberapa menteri tanggal 15 dan 16 Juni, di Sulsel, akan meresmikan beberapa proyek pembangunan, antara lain jaringan microwave Indonesia Timur, 39 jembatan besar di Sulsel, gedung DPRD Dati I Sulsel, gedung keuangan di Ujungpandang dan pengairan Tabo-Tabo di Kabupaten Pangkep (65 km utara Ujungpandang).
Presiden dan Nyonya Tien beserta rombongan juga akan mengunjungi Pangkejene, Sidenreng menyaksikan demonstrasi pemberantasan hama wereng dan mekanisasi pertanian menggunakan traktor2 mini.
Dalam kunjungannya itu, Presiden disertai antara lain Mensekneg Soedharmono, Mendagri Amirmachmud, Menteri PU Purnomosidi, Menteri Pertanian Sudarsono, Sekdalopbang Solichin dan beberapa pejabat lain.
Jembatan2 Besar
Tiga puluh Sembilan jembatan besar yang akan diresmikan Presiden Soeharto tersebar di poros jalan2 ekonomi di Sulsel, delapan diantaranya telah dirampungkan dan telah berfungsi, tujuh jembatan lainnya juga telah selesai namun belum digunakan karena jalan penunjangnya belum rampung, sedang yang lainnya penyelesaian fisik baru mencapai 30 sampai 50 persen.
Kedelapan jembatan yang sudah berfungsi itu masing2 jembatan Maros (panjang bentangan 101,20 meter), Pangkajene (81,20), Bungi (60,80 m), Jempue (60,80 m), Wiringrasi (46,10 m), Sampie (35,40 m), Libureng (15), dan jembatan Palakka (25 m).
Tujuh jembatan yang juga selesai tapi belum digunakan adalah; jembatan Palleko, Maleleng, Limbangan, Batuputih, Kupa, Cabalu, dan Tarumpakae.
Panjang bentang ke-39 jembatan2 tersebut 1.999,90 meter dengan panjang jalan. penunjang/penghubung 15.407 meter. Kecuali jembatan ke-39 yaitu jembatan Cimpu di Kabupaten Luwu yang dimaksudkan belakang dalam perencanaan dan baru akan di mulai pembangunannya tahun 1978/79 ke-38 jembatan menurut rencana diharapkan selesai tahun 1979.
Anggaran
Anggaran pembangunan ke-39 jembatan itu bersumber dari bantuan cuma2 (grant) pemerintah Kanada untuk pekerjaan survei, desain dan supervisi sesuai "memorandum of understanding" yang ditanda tangani Menteri PUTL dan Dubes Kanada di Jakarta, tanggal 14 September 1970.
Biaya survai dan supervisi itu besarnya 725.000 dollar Kanada. Disamping itu pemerintah Kanada juga menyediakan dana sebesar 7,2 juta dollar Kanada untuk membayar harga material dan peralatan berdasarkan loan agreement yang ditanda tangani bersama (pemerintah Indonesia-Kanada) tgl. 19 April 1973.
Persetujuan itu juga menyebutkan pinjaman tanpa bunga itu akan dibayar kembali oleh Indonesia dalam 80 angsuran mulai 30 September 1983 sampai 31 Maret 2023.
Pihak Indonesia menyediakan dana APBN sebesar Rp 5,5 milyar lebih untuk pekerjaan pisik.
Semula direncanakan pembangunan ke- 39 jembatan besar di Sulsel itu dikerjakan oleh kontraktor2 Kanada.
Tetapi temyata diantara lima kontraktor Kanada yang memenuhi syarat, hanya dua kontraktor yang memasukkan penawaran.
Dua kontraktor itu Bot Contruction Ltd, dan Foundation Company of Canada Ltd, memasukkan penawaran di atas Rp 10 milyar. Karena perkiraan konsultan hanya sebesar Rp 3,7 milyar lebih, maka konsultan dan team pembantu tehnis Ditjen Bina Marga menganjurkan agar lelang itu dibatalkan dan dilelang kembali kepada kontraktor2 Indonesia dengan prakwalifikasi.
Disarankan juga agar waktu pelaksanaan diperpanjang dari dua tahun menjadi lima tahun. Akhirnya tanggal 23 Juli 1975 tiga kontraktor dalam negeri menandatangani kontrak kerja, yaitu PT. Barata, PT. Waskita Karya, dan PT. Boma Bisma Indra.
Nampaknya dengan hanya tiga kontraktor menangani pekerjaan besar itu ditambah adanya hambatan musim hujan yang berkepanjangan, pekerjaan proyek mengalami keterlambatan sehingga diputuskan menambah jumlah kontraktor dengan lima kontraktor lagi agar proyek dapat diselesaikan pada waktu yang direncanakan.
Tanggal 6 Juli 1977 lima kontraktor tersebut menandatangani kontrak kerja masing2 PT. Hutama Karya, PT. Wijaya Karya, PT. Pembangunan Perumahan, PT. Pembangunan Jaya, dan PT. Adhy Karya.
Ke-39 jembatan besar itu menghubungkan 23 Kabupaten di Sulsel. Lima jembatan di bagian selatan menghubungkan enam kabupaten, 11 jembatan menghubungkan nama kabupaten bagian barat Sulsel empat jembatan menghubungkan tiga kabupaten dibagian tengah Sulsel, 11 jembatan menghubungkan tiga kabupaten bagian timur Sulsel, dan delapan jembatan menghubungkan dua kabupaten bagian timur utara propinsi Sulsel. (DTS)
Ujungpandang, Antara
Sumber: ANTARA (14/06/1978) [1]