PRSIDEN SOEHARTO BERI PENGHARGAAN UPAKARTI 1987
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto hari Kamis mendatang (24/12) akan memberikan tanda penghargaan “Upakarti” 1987 kepada 23 orang, 14 perusahaan swasta, empat badan usaha. Menteri Perindustrian Hartarto mengungkapkan hari Kamis bahwa jumlah penerima “Upakarti” tahun ini mencapai 52 berarti meningkat dibanding tahun lalu dan tahun 1985.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemberian tanda penghargaan di bidang industri itu akan dilakukan di Istana Negara Jakarta.
Para penerima “Upakarti” tahun ini terdiri 23 orang/lembaga yang dinilai berjasa pengabdian dan 29 lainnya berjasa kepeloporan.
Hartarto setelah melaporkan kepada Presiden di kediaman Jalan Cendana Jakarta menilai bahwa kualitas hubungan keterkaitan antara industri kecil/kerajinan dengan perusahaan “bapak angkatnya” semakin jelas dan mantap.
Penghargaan “Upakarti” oleh Presiden, menurut Menteri dapat mendorong motivasi masyarakat industri lain ikut serta melaksanakan program keterkaitan itu.
Para penerima “Upakarti” tahun ini berasal dari berbagai daerah, dari Aceh sampai Irian Jaya dan Timor Timur.
Dari kalangan perorangan, penerima tanda penghargaan itu terdiri dari individu-individu yang gigih memajukan kerajinan di daerahnya masing-masing, sedang dari kalangan perusahaan adalah badan usaha yang menunjang pemasaran, promosi dan menyalurkan hasil-hasil industri kecil/kerajinan, baik di dalam maupun ke luar negeri.
Diantara penerima “Upakarti” dari kalangan perusahaan terdapat PT Department Store Indonesia Sarinah yang sejak lama merintis penyediaan informasi pasar, tempat pemasaran dan membeli hasil kerajinan. Toserba Sarinah di Jakarta, di daerah maupun di luar negeri (New York) dikenal sebagai toko yang banyak menyediakan atau menampilkan hasil kerajinan dan industri kecil yang bermutu tinggi.
Koperasi yang mendapat “Upakarti” tahun ini adalah KUD konpeksi desa Cipandan, Soreang Bandung (Jabar), koperasi “Sugih Mukti” Bandung, koperasi Waris Cocks dari desa Semanggi Surakarta (Jateng) dan koperasi konpeksi “Makassar” Ujung pandang (Sulsel).
Yayasan yang terpilih kali ini adalah Yayasan Amai Setia dari Bukittinggi (Sumbar), Yayasan Tiara Indah (Jakarta), Ikatan Kerajinan Kelang Babakan (Mataram, NTB) dan PKK kecamatan Samarinda Seberang (Kalimantan Timur).
Sumber: ANTARA (17/12/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 595-596