RAPAT KONSULTASI PANGDAM V/DJAYA DG. PARPOL:
PANGLIMA PERINGATKAN ACHIR ’68 PKI AKAN ADAKAN LATIHAN UMUM [1]
Djakarta, Berita Yudha
Pangdam V/Djaya Majdjen. Amir Machmud selaku ketua BPPD (Badan Pembina Pemerintah Daerah/Djaya) dalam rapat konsultasinja selama kl. 2 1/2 djam jang berlangsung Sabtu pagi di Aula Skodam V/Djaya dengan para pimpinan partai politik dari PNI, IPKI, NU, PSII, PERTI, PMI, Partai Katholik dan Partindo jang semuanja tergabung dalam Bakosda (Badan Koordinasi Daerah) mengingatkan, bahwa sisa2 PKI sekarang ini sedang mempersiapkan CC PKI lapisan ke-III setelah digulungnja CC PKI lapisan ke-I dan ke-II dimana pimpinan mereka banjak jang telah tertangkap dan tewas.
Dikatakan bahwa setelah Aidit tewas, Sudisman memimpin CC PKI bajangan. Setelah Sudisman ditangkap, CC PKI bajangan lapisan ke-II dipimpin oleh Oloan Hutapea jang tewas dalam suatu operasi pembersihan jang dilakukan oleh ABRI di Blitar Selatan.
Sehubungan dgn usahanja untuk come back itu sisa2 PKI dalam strategi dan taktinja pada achir tahun 1968 ini bermaksud akan mengadakan general rehearsal (latihan umum) sedangkan peristiwa Blitar Selatan oleh PKI dianggap sebagai pendahuluan dari pada general rehearsal itu.
Panglima Majdjen. Amir Machmud dalam rapat konsultasi itu tidak menjebutkan siapa kira2 pimpinan CC PKI bajangan lapisan ke-III jang tengah mereka persiapkan. Tetapi beberapa waktu jl. Ia pernah mengatakan, bahwa sisa2 ex PKI telah mempersiapkan sampai lapisan ke-VI CC PKI bajangan.
* Perbuatan abnormal dari garong2 harus djuga diimbangi dg. tindakan abnormal
* Golongan ekstrim tertentu berusaha djegal Program Pemerintah.
Mendjelaskan pengertian golongan ekstrim tertentu jang berusaha mendjegal dan menghambat program pemerintah, oleh Panglima didjelaskan, bahwa soal ini adalah suatu golongan jang memperdjoangkan tjita2 dan ideologinja dgn tidak mengindahkan hukum demokrasi dan konstitusi.
Dalam rapat Panglima se-Djawa di Semarang jl. Para Panglima pernah mensinjalir “adanja hambatan2 dari sisa2 PKI dan golongan2 tertentu terhadap program Pemerintah”
Mengenai masalah situsai keamanan di Ibukota, Panglima Majdjen. Amir Machmud jg dalam rapat ini didampingi oleh para Panglima angkatan tingkat daerah, mendjelaskan, bahwa keamanan berangsur-angsur telah mendapat kemadjuan disebabkan organisator2 pemimpin daripada komplotan pentjurian mobil dan kendaraan lainnja, penodongan dan pendjambretan sebagian besar telah berhasil dibekuk oleh Komdak VII/Djaya.
Mengenai perintah “tembak ditempat” jang ditudjukan terhadap garong2 jang pada achir2 ini sangat mengchawatirkan keamanan penduduk Ibukota, dikatakan, bahwa tindakan2 dan kedjahatan2 jang mereka lakukan sudah sedemikian abnormalnja, sehingga diperlukan tindakan2 abnormal pula demi untuk keselamatan 4 djuta lebih penduduk Ibukota.
Panglima Majdjen Amir Machmud dalam kesempatan tsb. telah pula mendjelaskan mengenai hasil2 rapat koordinasi Pangdam se-Djawa, inti2 pidato kenegaraan Presiden Soeharto disamping masalah keamanan Ibukota. (DTS)
Sumber: BERITA YUDHA (2/9/1968)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 74-75.