RI & AS PUNJA MOTTO SAMA DAN TUDJUAN SAMA

RI & AS PUNJA MOTTO SAMA DAN TUDJUAN SAMA [1]

 

Djakarta, Angkatan Bersenjata

PEMERINTAH dan rakjat Indonesia dewasa ini sedang berdjuang dengan gigih dan berat untuk merehabilitir keadaan ekonomi dari djurang kemerosotannja dan kematjetan untuk mentjiptakan kondisi2 jg sehat bagi usaha pembangunan selandjutnja.

Bagi pemimpin2 Indonesia dewasa ini, sukses atau tidaknja usaha2 memperbaiki keadaan ekonomi dan meningkatkan kesedjahteraan rakjat materiil spirituil adalah sangat prinsipil dan fundamental, karena akan merupakan kesempatan dan udjian jang terachir setelah bangsa Indonesia dua kali berhasil menggagalkan dan menumpas pemberontakan oleh PKI”.

Hal itu dinjatakan oleh pd. Presiden Djenderal Soeharto dalam djamuan makan di Istana Merdeka Sabtu malam dalam rangka menghormati kedatangan Wakil Presiden Humbert Humphrey.

Sementara itu dalam pidato sambutannja tamu negara Humphrey antara lain menjatakan terdapat persamaan dalam moto sama dan tudjuan sama.

AS Sedia Beri Bantuan

Selandjutnja Humbert Humphrey menjatakan kesediaanja Amerika Serikat untuk memberi bantuan kepada Indonesia bersama2 dengan negara2 lain agar dengan demikian kebutuhan Indonesia dapat dipenuhi.

Ditegaskan olehnja bahwa untuk itu Amsterdam Meeting akan memberi kepastian jang lebih djelas.

Mengenai masalah Vietnam Djend. Soeharto menegaskan kembali pendapat pemerintah Indonesia seperti juga pemah diuraikan dalam pidato kenegaraan 16 Agustus jang lalu didepan DPRGR, jaitu bahwa masalah Vietnam hanja bisa diselesaikan dengan baik, apabila masing2 pihak jang langsung bersengketa punja itikad baik untuk menjelesaikannja dengan mengachiri perang bersendjata itu.

Indonesia bersedia memberi bantuan untuk ikut menjelesaikan masalah Vietnam hanja bila diminta oleh pihak2 jang langsung bersengketa berdasarkan politik bebas-aktip.

Menjambut keterangan ini Humphrey menjatakan dengan tegas bahwa pemerintahnja mengharap agar Indonesia dapat membantu menjelesaikan masalah Vietnam sesuai dengan kemampuan jang ada.

Mengenai regional-cooperation, Humphrey menjatakan bahwa kerdja sama antara negara2 Asia Tenggara diperlukan terutama dalam bidang ekonomi dan budaja. Hanja dengan demikian negara2 Asteng dapat meningkatkan ketahanan nasional masing2.

Dapat ditambahkan bahwa dalam perundingan tersebut Djenderal Soeharto didampingi oleh Menlu a.i. Prof. Oemar Senoadji SH, Sekdjen Deplu Ni Artati Marzuki, Dirdjen bidang Chusus Deplu Brigdjen Hertasning, Ketua Bappenas Prof. Dr. Widjojo Nitisastro, Koordinator Spri Pd. Presiden Majdjen Alamsjah dan Sekretaris Kabinet Brigdjen Soedharmono SH.

Sementara Wakil Presiden Humphrey antara lain didampingi oleh Dubes Amerika Serikat Marshall Green, Vandjik F. Underhill, dan Rily.

Sekretaris Kabinet Brigdjen Soedharmono achirnja menngangkan bahwa dalam rangka kundjungan Wakil Presiden Humphrey akan dikeluarkan suatu komunike bersama. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENJATA (06/11/1967)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 709-710.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.