SALAH SATU KELEMAHAN KITA, KURANG MAMPU PELIHARA APA YANG DIBANGUN

SALAH SATU KELEMAHAN KITA, KURANG MAMPU

PELIHARA APA YANG DIBANGUN

 

Jakarta, Business News

Kepala Negara menandaskan, “salah satu kelemahan kita adalah kekurang mampuan kita memelihara apa yang telah kita bangun dengan susah payah. Tidak jarang kita harus membayar mahal kekurangan kita ini.” Presiden Soeharto menandaskan hal tersebut sewaktu meresrnikan berbagai proyek pembangunan di Pasaman (Sumatera Barat) Selasa kemarin.

Diungkapkannya, untuk meningkatkan pembangunan di masa depan kita harus mampu mengadakan penilaian kembali apa yang telah dicapai dan apa yang bel urn dapat dicapai. Kitajuga menyadari apa yang menjadi kekuatan kita dan apa yang masih menjadi kelemahan kita.

Berbagai  Proyek

Berbagai proyek yang di resmikan di Pasaman yakni proyek pengairan, proyek peningkatan jalan dan jembatan, dan proyek PIR (Perkebunan Inti Rakyat) Ophir. Proyek-proyek tersebut menurut Presiden besar artinya bagi usaha-usaha kita untuk terus memperbesar kemakmuran rakyat, khususnya yang tinggal di sekitar proyek­ proyekini.

Dengan selesainya proyek -proyek pengairan di Batang Kapar, Batang Kenaikan I, Batang Alin dan Batang Tinggiran, maka ribuan hektar sawah akan terairi. Ini berarti terbukanya kesempatan meningkatkan hasil pertanian didaerah ini. Berarti terbuka pula kesempatan bagi peningkatan penghasilan petani kita.

Dengan peresmian PIR Ophir. kata Presiden, diharapkan usaha kita dalam pembangunan bidang pertanian akan makin dirasakan hasilnya. Dalam pada itu,tujuan peningkatan jalan Lubuk Alung Manggopoh Simpang Empat untuk memperlancar arus lalu-lintas di wilayah ini.

Tekad Membuat Masa Depan

Kesadaran dan tekad membuat masa depan kita lebih baik dan makin baik lagi, menurut Presiden Soeharto, harus kita tumbuhkan dalam kehidupan masyarakat kita. Kesadaran dan tekad seperti itulah yang akan membuat tumbuhnya kegairahan bangsa kita untuk membangun.

Usaha pembangunan bukanlah perkara yang mudah. Tanpa tekad yang mantap kita akan kecil hati dan mungkin panik menghadapi berbagai tantangan besar yang menghadang kita. seperti yang kita rasakan dewasa ini. Segenap goIongan dan lapisan bangsa kita perlu menyadari situasi yang kurang menggembirakan ini yang justru untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa kita. Sebab persatuan dan kesatuan nasional itulah yang menumbuhkan daya tahan bangsa kita menghadapi berbagai tantangan besar selama ini.

Untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa itu, tegasnya, pertama-tama perlu ditingkatkan kesetiakawanan nasional. Pepatah kita mengatakan : “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Ke bukit sama, mendaki, ke lembah sama menurun”. Itulah sebabnya kita perlu hidup hemat dan sahaja. Hal ini tidak hanya berlaku untuk kehidupan orang seorang, tetapijuga untuk kehidupan suatu bangsa yang sedang membangun seperti bangsa kita. (LS) (T)

 

 

Sumber: BUSINESS NEWS (24/06/1987)

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 438-439.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.