SEA GAMES KE-14 DIBUKA PRESIDEN RI SOEHARTO
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto, Rabu sore membuka pesta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) XIV di Stadion Utama Senayan, Jakarta yang akan berlangsung hingga 20 September 1987.
Upacara pembukaan Sea Games itu yang melibatkan 2.177 atlit dan 922 official dari delapan negara di Asia Tenggara untuk meraih prestasi tertinggi di bidang keolahragaan demi menjunjung tinggi nama bangsa dan negarannya, ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Presiden Soeharto yang disusul oleh penyalaan api SEA Games.
Dua atlet pilihan Indonesia, Julius Uwe dan Yuliana Effendi telah menyulutkan api ke koldron Stadion Utama Senayan menyusul pembukaan resmi oleh Presiden Soeharto dengan penekan tombol pukul 16.30 WIB disertai fanfare, penglepasan burung-burang merpati dan balon aneka warna.
Sebelum puncak acara tersebut, acara didahului lagu-lagu paduan suara, peragaan olahraga udara aero modelling dan fly pass, terjun payung dan pertunjukan drumband tradisionil Bali disaksikan lebih dari 100.000 penonton yang memadati Stadion Utama Senayan disamping jutaan lagi melalui siaran langsung televisi, yang disiarkan keseluruh penjuru tanah air.
Beberapa negara peserta juga melakukan siaran langsung upacara pembukaan itu. Suasana meriah pembukaan SEA Games itu merupakan perwujudan dari tekad Indonesia mensuskseskan pesta olahraga yang paling bergengsi di Asia Tenggara itu disamping menggambarkan pula tekad untuk merebut kembali juara umum yang terlepas dalam SEA Games ke XIII di Bangkok dua tahun lalu.
Lebih dari dua ribu atlit yang akan mengadu kekuatan di 27 cabang olahraga untuk memperebutkan sekitar 370 medali emas, di samping medali-medali perak dan perunggu.
Indonesia sebagai tuan rumah menurunk:an 700 anggota kontingen dengan 586 atlit yang merupakan kontingen terbesar dari tujuh negara peserta lainnya: Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja dan Burma.
Selaku tuan rumah, Indonesia memikul tugas ganda, yakni disamping SEA Games dapat berlangsung sukses, sekaligus harus keluar sebagai juara umum. Target tersebut telah dicanangkan oleh pimpinan KONI Pusat.
Indonesia yang ikut serta dalam SEA Games sejak tahun 1977 terus menerus menjadi juara umum kecuali di Bangkok tahun 1985. Gelar juara umum ini diraih oleh tuan rumah Thailand, yang harus direbut kembali oleh Indonesia di Jakarta sekarang ini.
Sumber: ANTARA (09/09/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 736-737