SEA GAMES XIV DIBUKA PRESIDEN SOEHARTO

SEA GAMES XIV DIBUKA PRESIDEN SOEHARTO

Jakarta, Antara

Pesta olahraga Asia Tenggara SEA Games XIV yang melibatkan 3.099 orang peserta dari delapan negara untuk memperebutkan 377 buah medali, Rabu petang dibuka Presiden Soeharto dengan tuan rumah Indonesia tampil sebagai kontingen terbesar.

Upacara pembukaan yang berlangsung di stadion utama Senayan, Jakarta dalam suasana penuh semarak tersebut, ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Presiden Soeharto tepat pukul 16.17 WIB dan pelepasan ribuan burung merpati dan balon aneka warna.

Bagi Indonesia, penyelenggaraan SEA Games-XIV yang mempertandingkan 27 cabang olahraga ini merupakan kedua kalinya, setelah yang pertama diadakan ditempat yang sama tahun 1979 sedangkan penampilan pertama dilakukan dalam tahun 1977 dan langsung keluar sebagai juara umum.

Kedelapan negara yang mengikuti SEA Games Jakarta 1987 ini adalah  Malaysia, Singapura,Thailand, Pilipina, Kamboja, Brunei Darussalam, Burma dan tuan rumah Indonesia, sedangkan dua negara anggota Federasi SEA Games lainnya Laos dan Vietnam absen.

SEA Games XIV yang akan berlangsung dari 9-20 September ini, juga mendapat perhatian besar dari pers, dimana terdaftar Jebih dari 200 orang wartawan media cetak maupun eletronika dari berbagai negara dan Kantor Berita ikut meliput peristiwa bersejarah ini.

Sore itu dengan suhu udara sekitar 29 derajat Celcius, lebih dari 100.000 pengunjung yang memadati stadion utama Senayan secara serempak memberikan sambutan meriah ketik:a kontingen tuan rumah Indonesia yang berkekuatan 800  orang atlit itu memasuki arena untuk berdefile.

Dari delapan kontingen yang ikut ambil bagian dalam SEA Games XIV ini, hanya Burma, Pilipina dan Indonesia yang menampilkan sepasang muda mudi pengawal bendera nasionalnya dengan berpakaian nasional. Kontingen Laos dan Vietnam menampilkan bendera dan papan nama.

Yulius Uwe

Detik detik menegangkan dan dinanti-nantikan seluruh yang hadir di stadion utama Senayan dan semua permirsa TV dan pendengar RRI tiba, ketika atlit dasa lomba andalan Indonesia Yulius Uwe, 22 tahun memasuki stadion dengan obor ditangan.

Tamatan SGO Jayapura ini, mendapat kehormatan untuk menyulut api SEA Games-XIV. Begitu api menyala seluruh pengunjung pun bersorak sorai sementara kontingen konfigurasi membentuk gambar atlit membawa obor dan tulisan “SEA Games 14, Jakarta 1987″.

Atlit tinggi besar ini menurut pengakuannya, selain menggemari cabang olahraga atletik yang memang menjadi andalannya, juga menggeluti cabang-cabang olahraga bola volley dan bola basket sesuai dengan postur tubuhnya yang tinggi.

Sementara atlit pelempar cakram putri Juliana Effendy, 22 tahun mendapat kehormatan untuk mengucapkan janji atlit. Atlit yang memiliki tinggi badan 171 Cm ini nampak begitu pendek karena badannya yang kekar, suatu persyaratan ideal yang dituntut bagi seorang pelempar cakram.

Sumber: ANTARA (09/09/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 737-738

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.