SEBAGIAN PARPOL MASIH BERPIKIRAN ORLA

SEBAGIAN PARPOL MASIH BERPIKIRAN ORLA [1]

 

Djakarta, Sinar Harapan

Menteri Dalam Negeri Amir Machmud menegaskan bahwa tidak ada penjalahgunaan kekuasaan, karena apa jg dilakukan pemerintah hanja taktik perdjuangan untuk memenangkan Orde Baru.

Dalam kesempatan pertjakapan dirumahnja hari Rabu, menteri selandjutnja mendjelaskan timbulnja anggapan2 seolah2 terdjadi penjalah-gunaan kekuasaan itu, adalah karena pemerintah sudah terlampau djauh pemikiran untuk melaksanakan modernisasi seperti jang ditetapkan dalam semua keputusan MPRS, sedang sebagian partai politik “masih tenggelam dalam alam pikiran orde lama”.

Pemerintah berdjuang untuk kepentingan seluruh rakjat, tapi parpol2 masih berdjuang seperti masa lampau jakni hanja untuk kepentingan golongannja.

Dikatakannja bahwa parpol2 sendiri dalam pertemuannja dengan Presiden baru2 ini telah menjatakan salut bahwa Lembaga Pemilu telah berusaha sedemikian rupa, sehingga Pemilu bisa berdjalan baik dan tepat waktunja.

Gali Lubang Kubur Sendiri

Oleh menteri ditegaskan selandjutnja, bahwa siapa sadja jang tidak mau melaksanakan mission Orde Baru seperti jang tertuang dalam keputusan2 MPRS, “mereka itu sesungguhnja telah menggali lubang kuburan sendiri”.

Deparpolisasi Pegawai Negeri

Melihat kenjataan bahwa pembangunan hanja bisa djalan baik bila seluruh aparat pemerintah bebas dari orientasi kepada golongan, maka achir tudjuan orde baru dalam bidang pemerintahan ini ialah “deparpolisasi pegawai negeri”, kata Menteri.

“Saja bangga kepada semua aparatur departemen dalam negeri itu. Mereka sudah benar2 berorientasi kepada program. Bahkan mereka sudah commited kepada program pemerintah dan karena itu mereka tak bisa digertak oleh siapapun”, kata Menteri.

Sidang Pertama DPRD II, DPRD I dan DPRD Hasil Pemilu

Sementara itu Mendagri telah menetapkan tgl 7 Oktober masing2 sebagai antjer­-antjer sidang pertama DPRD II, DPRD-I dan DPR hasil pemilu jad.

Dalam pertjakapan dirumahnja tsb. Menteri selandjutnja mendjelaskan antjer-­antjer tsb. diambil setelah memperhatikan perlu segeranja badan2 perwakilan tsb bersidang dan setelah melihat sendiri persiapan jang telah didjalankan oleh panitia2 pemilihan.

Dalam hubungan itu ia berseru kepada orang jang dikatakan sebagai “kaum peragu jang ingin mendjadi penonton sadja”. untuk ikut aktif berpartisipasi dalam perdjuangan orde baru sekarang ini. (DTS)

Sumber: SINAR HARAPAN (15/04/1971)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 703-704.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.