SELURUH SLAGORDE ABRI HARUS DJADI SURI TELADAN BAGI RAKJAT [1]
Djakarta, Angkatan Bersenjata
Pedjabat Presiden Djenderal Soeharto dalam amanatnja pada upatjara kebesaran Militer menjambut hari Ulang tahun ABRI ke 22 Kamis pagi kemarin di Parkir Timur Senajan memerintahkan kepada seluruh Slagorde ABRI dari Sabang sampai Merauke dimanapun mereka bertugas untuk menjelesaikan tugas pembasmian sisa2 G-30-S/PKI, gerakan P.G.R.S di Kalimantan Barat dan segala perbuatan Destruktif lainnja.
Djadikanlah dirimu, kesatuanmu, Angkatanmu, ABRI-mu benar2 satu kekuatan Orde Baru demikian Djenderal Soeharto jang selandjutnja tandaskan agar seluruh slagorde ABRI mendjadi suri “tauladan masjarakat dalam sikap tindakan sehari-hari serta menertibkan peri kehidupan militer chususnja disiplin militer jang utama pradjurit.
Dalam menjambut hari ABRI jang ke 22 tsb jang nampak dihadiri oleh perwira2 Senior ABRI, para PATI-PAMEN, kesatuan2 dan korps Wanita ABRI, Djenderal Soeharto menegaskan kembali sikap utama ABRI jang langsung digali dari Sapta marga dan Sumpah Pradjurit jaitu rakjat dan ABRI adalah satu jang merupakan wadah bersama dari seluruh pradjurit mengamalkan pengabdian kepada rakjat, bangsa dan negara ABRI jang satu itu adalah milik seluruh pradjurit jang wadjib didjundjung tinggi nama kehormatan dan martabatnja.
Pradjurit adalah satu artinja segenap pradjurit ABRI mempunjai tugas dan tanggung djawab jang sama dibidang masing2.
Mengawali amanatnja Djenderal Soeharto telah menguraikan pandjang lebar tentang perkembangan dan pertumbuhan ABRI sedjak berdirinja 22 tahun jang lalu, jang dalam menunaikan tugasnja membela Idiologi negara Pantjasila tidak luput dari berbagai rintangan dan tjobaan seperti halnja jang terdjadi 2 tahun jang lalu bentjana Nasional pemberontakan penchianatan PKI, dimana para Pahlawan Revolusi telah gugur dalam membela tekad ABRI untuk membela Pantjasila.
Tugas dari kewadjiban jang dipikulkan kepada ABRI masih berat.
Selama 22 tahun ini ABRI telah berusaha keras melaksanakan tugasnja sebaik2nja, akan tetapi apa jang dapat disumbangkan sangat djauh dari jang diharapkan rakjat.
Achir amanatnja Djenderal Soeharto mengadjak segenap pradjurit memahami segala kekurangan jang dialami sekarang karena Pemerintah belum mampu memberikan sjarat2 kehidupan jang lajak kepada pradjurit jang Insja Allah kita berusaha mengatasinja. Peliharalah bedilmu, kendaraanmu, meriammu, kapal-lautmu, pesawat terbang mu, markas mu, pendeknja segala peralatanmu, karena itu adalah milik rakjat jang dipertjajakan. Demikian Djenderal Soeharto. (DTS)
Sumber: Angkatan Bersenjata (06/10/1967)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 765-766.