SIAPKAN DIRI SEBAIK-BAIKNYA AGAR MAMPU MEMAJUKAN BANGSA
Presiden Pada HUT XXIV Pramuka :
Hari Pramuka ke-24 yang jatuh pada tanggal 14 Agustus, Rabu pagi diperingati dalam suatu Apel Besar Pramuka di Bumi Perkemahan Widya Mandala Krida Bakti Pramuka, Cibubur.
Presiden Soeharto selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional bertindak sebagai pembina upacara. Dihadiri pula Ny. Tien Soeharto, Wakil Presiden dan Ny. Karlinah Umar Wirahadikusumah serta sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara selaku pembina. Semuanya berseragam pramuka.
Berbagai atraksi menarik telah didemonstrasikan para pramuka cilik dalam kesempatan itu. Selain mengundang tawa dan tepuk tangan, semuanya itu juga sekaligus menyentak kesadaran tentang pentingnya mendidik dan mengarahkan anak-anak dan kaum remaja kita.
Mengibaratkan kehidupan dalam suatu wilayah transmigrasi, anak-anak Pramuka Saka (Satuan Karya) Taruna bumi mempertontonkan, bagaimana sebagai anggota masyarakat mereka membantu menyemprot tanam-tanaman dengan power spray di daerah karang kitri. Ada pula yang melakukan okulasi karet untuk meningkatkan produksi lateks sebagai salah satu sumber devisa non migas.
Di bagian lain, ada yang membantu mencukupi dan memperbaiki mutu makanan rakyat melalui usaha menanam buah-buahan, memelihara ternak, unggas dan perikanan.
Presiden dan Nyonya Tien Soeharto beserta Wakil Presiden dan Nyonya Karlinah Umar Wirahadikusumah dan sejumlah undangan lainnya, bahkan sempat mendapat suguhan sate kelinci basil ternak pramuka yang dibakar sendiri. Kepala Negara dan Nyonya Tien tersenyum-senyum menikmatinya.
Sementara sate Kelinci dan ayam dibakar, sebagian pramuka sibuk menjurai dan menyulam jala di tepian danau, mengail serta mengolah hasilnya sambil belajar membuat pindang.
Produksi Dalam Negeri
Di permukaan danau yang jernih tenang di Bumi Perkemahan Cibubur, Saka Bahari pun terlihat sibuk. Ada yang mendayung, berlayar, menyelam dan berolahraga selancar angin dan berspeed boat. Ada satu bisikan yang berkumandang di dada mereka, “nenek moyangku orang pelaut”.
Di tempat lain, masih di lingkungan daerah transmigrasi, sekelompok Pramuka Saka Bayangkara mendemonstrasikan kegiatan pengamanan lingkungan dengan Siskamling.
Mereka mendirikan pos keamanan, melakukan ronda dan patroli berkuda serta latihan pencarian jejak dengan menggunakan sejumlah anjing pelacak. Sekelompok Saka Bakti Husada berlatih menyelenggarakan Pos Gawat Darurat dan menolong penderita dengan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat.
Sementara itu di udara, Saka Dirgantara beraksi dengan menerbangkan pesawat ultra ringan dan mengendalikan pesawat model dari sebuah Fokker 27 diterjunkan sejumlah penerjun Saka Dirgantara.
Tidak ketinggalan sebuah pesawat gelatik yang menarik sebuah spanduk “Dirgahayu Pramuka XXIV”, dan spanduk “Cukup Dua Anak Saja”.
Tidak ketinggalan pula spanduk menyangkut produksi dalam negeri. Di sela-sela komentar pembawa acara, selalu saja terselip ucapan, “ini produksi dalam negeri”. Itulah beberapa atraksi yang didemonstrasikan anak-anak pramuka dari berbagai Satuan Karya.
Siapkan Diri
Kepada anak-anak dan para remaja pramuka, Presiden Soeharto mengajak untuk menyiapkan diri agar kelak menjadi manusia yang sanggup meneruskan pembangunan bangsa yang telah tercapai hingga saat ini.
Untuk itu para pramuka harus belajar sungguh-sungguh agar kelak mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang berguna untuk diabdikan kepada bangsa dan negara.
Dalam hubungan ini hendaknya mereka sadar bahwa pengetahuan dan ketrampilan tidak datang begitu saja, tetapi harus dipelajari secara tekun bersungguh-sungguh dan terus-menerus. Apalagi mengingat zaman makin maju, pengetahuan dan teknologi pun makin berkembang pesat.
“Karena kalian adalah pemilik dan pembangun masa depan, maka jika kalian tidak dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi maka bangsa ini pun akan tetap tertinggal dari bangsa-bangsa lain yang terus maju”, kata Kepala Negara mengingatkan.
Presiden Soeharto selanjutnya mengajak anak-anak dan remaja remaja Indonesia untuk tetap berlatih dalam Gerakan Pramuka.
Sebab melalui Gerakan Pramuka, mereka akan mendapatkan ketrampilan yang lebih banyak dan mengalami gemblengan agama memiliki kepribadian yang kuat jiwa yang tangguh dan badan yang sehat, yang kelak dapat dipersembahkan bagi kemajuan bangsa Indonesia dan bagi sesama umat manusia.
Dalam hubungan itu semua, Kepala Negara mengajak semua dan seluruh Gerakan Pramuka serta pemimpin-pemimpinnya untuk terus-menerus melakukan mawas diri.
Artinya, dengan keberanian dan kejujuran melihat diri sendiri, meneliti apa yang sudah baik dan apa yang belum baik.
“Keberanian melakukan mawas diri ini merupakan kunci untuk perbaikan dan kemajuan,” kata Presiden.
Penghargaan
Kwartir Nasional Pramuka dalam peringatan HUT ke-24 kemarin, menganugerahkan sejumlah tanda penghargaan kepada beberapa orang Majelis Pembimbing dan Andalan Nasional.
Anugerah yang diserahkan oleh Presiden Soeharto selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional, secara simbolis diserahkan antara lain kepada Soepardjo Rustam, GH Mantik, Kusno Utomo, Husein Mutahar, Letkol Ny. Buriakin, Soewandi, Supanto, Marah Halimdan Moehammad Noer. (RA)
…
Jakarta, Kompas
Sumber : KOMPAS (15/08/1985)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 349-352.