SISTEM BAPAK ANGKAT HARUS DIMASYARAKATKAN

SISTEM BAPAK ANGKAT HARUS DIMASYARAKATKAN

Jakarta, Suara Karya

Presiden Soeharto mengharapkan agar hubungan keterkaitan antara Industri besar dan menengah dengan Industri kecil termasuk kerajinan dimasyarakatkan melalui sistem bapak angkat.

Harapan Kepala Negara itu disampaikan ketika menerima Panitia Pameran Kerajinan Indonesia dan Interior yang dipimpin Ny Siti Hardiyanti Rukmana didampingi Menteri Perindustrian Ir Hartarto dan Menteri Muda Perindustrian, Ir.T. Ariwibowo, Selasa,di Bina Graha.

Presiden mengharapkan agar hubungan keterkaitan itu dapat diwujudkan dan saling menguntungkan antara masing-masing pihak.

Dirjen Industri Kecil, Ir. Trisura Suhardi yang menyertai panitia pameran itu menyatakan, bapak angkat diharapkan untuk memberi bantuan modal di samping pemasaran produk-produk yang dihasilkan industri kecil dan kerajinan.

Karena itu dalam pameran yang akan diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta 26 Mei hingga 2 Juni hendaknya mengikutsertakan para perajin, baik yang sudah mempunyai bapak angkat maupun yang belum.

Menurut Trisura Suhardi, di Indonesia ini kini terdapat sekitar 6.000 sentra industri kecil dan kerajinan yang memperkerjakan lebih dari 6 juta orang.

Ny Siti Hardiyanti Rukmana yang memprakarsai pameran kerajinan itu mengatakan, sampai saat ini sudah 150 industri kecil dan perajin dari berbagai daerah yang menyatakan akan ikut.

Presiden Soeharto, katanya, mengharapkan agar anak angkat kelak dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada bapak angkatnya.

Jakarta, SUARA KARYA

Sumber : SUARA KARYA (27/04/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 302-303.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.