SISWONO: DANA RP 1 TRILIUN TERSEDIA BAGI PENGUSAHA[1]
Jakarta, Antara
Pemerintah menyediakan dana sebesar Rp1 triliun bagi para pengusaha yang mengembangkan bisnis di luar Pulau Jawa terutama di Kawasan Timur Indonesia (KTI), misalnya bagi tambak udang hingga perkebunan pisang.
“Pemerintah menyediakan dana Rp 1 triliun melalui Kredit Kelompok Primer Anggota (KKPA),” kata Mentrans dan Pemukiman Perambah Hutan Siswono Yudohusodo kepada pers setelah menemui Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Kamis.
Siswono mengatakan sebenarnya kredit yang bunganya hanya 11 persen/ tahun itu sudah lama tersedia, namun belum banyak pengusaha yang memanfaatkannya . Karena itu, pemerintah mendorong pengusaha menggunakan kredit itu. Menurut Siswono, kredit murah ini dapat dipakai untuk mengembangkan bisnis tambak udang karena di luar Jawa terdapat jutaan ha areal, penangkapan ikan tuna dan cakalang, kelapa sawit, hingga pisang.
Ia menyebutkan kegiatan bisnis itu bisa dilakukan di Maluku, irja, Sulawesi, NTI dan Timtim. Kepada Kepala Negara, juga dilaporkan kesiapan dua daerah yaitu DI Aceh dan Sulteng untuk menerima Presiden melakukan panen raya padi pada September atau Oktober. Ketika ditanya mengapa Aceh dan Sulteng siap menerima Presiden, Siswono mengatakan kunjungan Kepala Negara ke Merauke baru-baru ini berhasil mendorong para calon transmigran untuk datang ke daerah itu.
Ia menyebutkan potensi Aceh dan Sulteng untuk menghasilkan berbagai produk pertanian yang digarap para tranmigran petani itu amat besar. Daerah pertanian di Aceh Timur misalnya mampu menghasilkan padi empat ton/ha. Untuk mengisi kekurangan tenaga kerja di berbagai daerah tersebut, penduduk Jawa perlu mengubah pola pikir sehingga mau bertransmigrasi.
“Kalau di Jawa banyak restoran Padang maka seharusnya di Medan atau di Luwu Sulteng juga terdapat restoran gudeg atau warteg,” kata Siswono. (T/ EU02/B/EU07/ 4/08/94)
Sumber:ANTARA(04/08/1994)
______________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 328-329.