SITUASI RAWAN DI INDOCINA ANCAM PERDAMAIAN ASEAN

SITUASI RAWAN DI INDOCINA ANCAM PERDAMAIAN ASEAN

Presiden Soeharto Pada Jamuan Makan Untuk PM Mahathir Mohammad

Presiden Soeharto mengatakan, bahwa ketegangan-ketegangan yang terjadi tiada putus-putusnya di negara-negara lain di kawasan yang dekat dengan kita, sedikit banyak akan mempunyai pengaruh terhadap stabilitas kawasan kita.

"Khususnya situasi rawan di Indocina yang berlanjut dapat menimbulkan situasi gawat yang mengancam perdamaian kawasan," kata Kepala Negara dalam pidato pada jamuan santap malam untuk menghormati PM Malaysia Datuk Dr. Mahathir Mohamad dan Datin Seri Dr. Siti Hasmah di Istana Negara, Kamis malam.

"Hendaknya kita tidak kehilangan arah dalam ikut membantu mencari jalan keluar, mencari penyelesaian secara damai dan menyeluruh," tambah Presiden.

Jamuan santap malam ini juga dihadiri oleh Ibu Tien Soeharto, Wk Presiden dan Ibu Adam Malik, Ketua MPR/DPR dan Ibu Daryatmo, Ketua DPA Dr. K.H. Idham Chalid, Ketua BPK Umar Wirahadikusuma dan Nyonya. Sedang dari pihak Malaysia nampak Menlu Tan Sri Ghazali Syafei serta para pejabat terasnya yang ikut serta.

Jamuan santap malam ini yang bersifat kenegaraan oleh Presiden Soeharto disebut juga sebagai "jamuan antara keluarga sendiri", sehabis zaman dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian.

Bebas Tekanan

Presiden menunjukkan sebagai bukti, akibat ketegangan tersebut adalah setelah kita rasakan dan kita telah dipaksa oleh keadaan untuk memikul bebannya. Yaitu antara lain dalam penyelesaian masalah pengungsi. mencari penyelesaian damai soal Kamboja itu Presiden juga menyebutkan, bahwa kita tidak ingin memojokkan satu negarapun.

Kita ingin meyakinkan semua pihak dan kita ingin mendorong mereka kearah penyelesaian damai itu. Karena cara-cara yang lain hanya akan membawa rakyat yang tidak bersalah ke arah penderitaan yang mengerikan.

Peranan ASEAN dalam rangka regional maupun internasional kian mendapat pengakuan dan diperhitungkan oleh dunia internasional. lni membuktikan babwa ASEAN mampu memainkan peranannya yang konstruktif dalam menghadapi berbagai masalah dan beban dari tekanan maupun pengaruh dari pihak manapun.

Hasil pertukaran pikiran di antara kita dikatakan oleh Kepala Negara sebagai bennanfaat bagi kedua negara. Karena kita saling memahami persoalan yang dihadapi masing-masing dan juga jawaban yang diberikan. Kebiasaan konsultasi antara Kepala Kepala Pemerintahan ASEAN sangat positif.

Puas Hati

PM Malaysia Dato’ Seri Dr. Mahathir bin Mohamad dalam pidato balasannya menyatakan, "berpuas hati dengan beberapa kerjasama yang sekarang berjalan dengan licin dan baik".

Seperti tindakan bersama dalam bidang keamanan di perbatasan antara kedua negara, soal-soal kawasan perairan dan lautan antara negara serta pelbagai kerjasama yang lain.

Pendek kata, adalah nyata terbukti babwa tidak ada sekarang perkara rumit atau sensitif yang boleh memerosotkan hubungan antara kedua negara kita, kata PM Malaysia, yang tidak dapat diselesaikan dalam semangat bermusyawarah dan kekeluargaan.

Mengenai kerjasama ASEAN dikatakan, cita2 pokok ASEAN adalah untuk mengekalkan keamanan dan kestabilan negara di kawasan ini. Supaya pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara ASEAN dapat terus ditingkatkan, tanpa terhalang oleh rintangan atau gangguan baik dari dalam atau luar negeri.

Karena itu, ASEAN harus terus berusaha untuk melaksanakan konsep ZOPFAN (damai, bebas dan netral), daripada menjadi arena pertengkaran negara-negara besar, sehingga dapat menumpukan dengan penuh perhatian pada pembangunan. Perbuatan mengacau dan mengganggu urusan dalam negeri sebuah negara lain adalah bertentangan dengan konsep ZOPFAN, kata Mahathir.

"Penyerbuan dan penaklukan Kamboja oleh tentara asing secara kekerasan tidak dapat diterima oleh ASEAN," kata PM Malaysia itu.

ltu bertentangan dengan Piagam PBB dan tata tertib serta kesopanan hubungan antara bangsa. Penyelesaian masalah kamboja bukan saja penting bagi rakyat Kamboja, tetapi juga bagi kepentingan semua negara di daerah ini.

Karena ia akan dapat menumpukan segala usaha untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat, tanpa gangguan dan campur tangan asing. Masalah Timur-Tengah dan Afghanistan juga disinggung dalam pidato Mahathir.

"Saya juga berpuas hati dengan kerjasama kita di forum-forum lain," tambahnya mengenai kerjasama antara Indonesia Malaysia.

Bicara 2 Jam

Kedua Kepala Pemerintahan itu telah mengadakan pembicaraan selama dua jam di Istana Merdeka, Kamis sore. Ikut serta dari pihak Indonesia Menlu Mochtar Kusumaatmadja, Mensesneg Moerdiono.

Sedang dari pihak Malaysia nampak Menlu Tan Sri Ghazali Syafeie. PM Malaysia ketika ditanya mengenai pertemuan selama dua jam itu mengatakan, penting antara kedua negara.

Juga dinyatakannya, bahwa telah diberikan penjelasan kepada Presiden Soeharto mengenai hasil kunjungan PM RR-Cina di Malaysia baru-baru ini.

Menteri Sudharmono menilai pembicaraan kedua Kepala Pemerintahan itu sebagai "akrab, dan terus terang".

Sudharmono membenarkan, bahwa di antaranya adalah PM memberikan briefing kepada Presiden tentang kunjungan PM Cina. Masalah bilateral, regional dan internasional menjadi bahan pembicaraan. Dan di antara kedua pemimpin itu terdapat kesamaan pandangan dalam pertukaran pikiran.

Mengenai masalah tenaga kerja Indonesia di Malaysia dikatakan akan dicarikan penyelesaian sebaik-baiknya melalui peraturan dan mekanisme yang baik Malaysia menyatakan memerlukan tenaga kerja dari Indonesia.

19 kali

Kedatangan PM Malaysia Dato Seri Dr. Mahathir bin Mohamad dan Datin Seri Dr. Siti Hasmah disambut dengan hamparan permadani merah oleh Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto, Wakil Presiden dan Ibu Adam Malik di pelabuhan udara Halim Perdanakusuma.

Tembakan meriam 19 kali diberikan untuk PM dan rombongan yang tiba tengah hari kemarin dengan pesawat Fokker F-28 "Malaysia" langsung dari Kuala Lumpur. Kemudian dengan didampingi oleh Presiden Soeharto, PM mengadakan pemeriksaan barisan yang terdiri dari semua pasukan ABRI.

Di Istana Merdeka, tamu negara itu kemudian memperkenalkan anggota rombongannya kepada Presiden dan Ibu Tien Soeharto, dilanjutkan dengan kunjungan kehormatan di ruang Jepara.

PM dan isterinya menempati Wisma Negara sebagai tempat menginapnya. Sore kemarin PM Malaysia dan Nyonya juga telah mengadakan kunjungan kehormatan kepada Wakil Presiden dan Ibu Adam Malik di Istana Merdeka Selatan. Disini disampaikan tanda mata dari kedua belah pihak. (DTS)

Jakarta, Angkatan Bersenjata

Sumber: ANGKATAN BERSENJATA (14/08/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 106-109.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.