SOEHARTO-PREMADASA SEPAKAT: PRINSIP SEMANGAT AA DIKEMBANGKAN

SOEHARTO-PREMADASA SEPAKAT:

PRINSIP SEMANGAT AA DIKEMBANGKAN

Presiden Soeharto dan PM Srilangka Premadasa sepakat mengenai pentingnya peningkatan pelaksanaan "Semangat Asia Afrika", sebagai dicetuskan dalam Konferensi AA di Bandung tahun 1955.

Mensesneg Sudharmono selesai pembicaraan Soeharto Premadasa di Istana Merdeka, Senin pagi, mengatakan prinsip-prinsip tersebut perlu dikembangkan pelaksanaannya daIam hubungan antar bangsa

Timbulnya masalah seperti Afghanistan dan Kamboja dinilai merupakan bukti tidak dihormatinya prinsip-prinsip dan semangat AA tersebut, khususnya prinsip saling menghormati kedaulatan negara lain, dan tidak mencampuri urusan daIam negeri negara lain.

Dalam pembicaraan selama 40 menit, Soeharto Premadasa juga membicarakan masalah peranan ASEAN. Ketika ditanya apakah dalam pembicaraan tersebut disinggung keinginan Srilangka untuk menjadi anggota ASEAN, Menteri Sudharmono menjawab," Tanya saja sama dia (Premadasa)".

Tidak jelas apakah Presiden Soeharto menolak keinginan itu, namun Menteri Sudharmono mengatakan bahwa Srilangka itu letak geografisnya di Asia Selatan. Negara-negara di kawasan Asia Selalan kini sedang berusaha membentuk organisasi regional. Kalau Srilangka masuk kedalam ASEAN akan menghambat pembentukan organisasi negara-negara di Asia Selatan tersebut.

Indonesia, menurut Menteri, menyambut baik usaha pembentukan organisasi negara-negara Asia Selatan tersebut.

Minyak

Dalam pembicaraan tersebut, PM Premadasa juga mengemukakan keinginan negaranya untuk memperoleh suplay minyak bumi dari Indonesia

"Indonesia tentu akan senang memberikan minyak bumi kepada Srilangka Jika memang ada tambahan produksi minyak, alam jika ada kelebihan minyak yang belum terjual,"katanya.

Dalam pembicaraan tersebutjuga disinggung kemungkinan-kemungkinan peningkatan pengembangan kerjasama kedua negara untuk masa mendatang.

Senin malam, diadakan jamuan makan kenegaraan untuk menghormati tamu dari Srilangka. Jamuan makan malam kenegaraan tersebut diselenggarakan di Istana Negara, dan dihadiri Wakil Presiden Adam Malik. Presiden Soeharto dan Nyonya Tien tidak hadir dalam acara tersebut, sesuai ketentuan protokoler. karena PM Premadasa bukan kepala pemerintahan Srilangka

Di Bandung

Perdana Menteri Srilangka Premadasa sewaktu berada di Bandung, tempat kelahiran "Semangat Bandung", Minggu, mengumandangkan lagi pentingnya "Semangat Bandung ”untuk kerjasama antara bangsa-bangsa di Asia Afrika.

"Konferensi Bandung yang bersejarah itu masih terus memberikan pengarahan atau bimbingan menuju cita-cita maupun usaha lebih dari dua pertiga umat manusia selarna lebih dari 25 tahun," katanya.

Pernyataan PM Srilangka itu dikemukakan di Gedung Merdeka Bandung, tempat dilahirkannya "Dasa Sila Bandung", di depan ratusan mahasiswa, dosen, dan kaum cendekiawan Bandung.

Ceramah yang memakan waktu 45 menit itu berjudul "SpirltuaI of Ban dung", dihadiri oleh Menlu Mochtar Kusumaatmadja, Menteri Muda Cosmas Batubara, Dirjen Kebudayaan Haryati Subadio, Muspida Jawa Barat dan Kotamadya Bandung.

Mengawali ceramahnya, Perdana Menteri yang negaranya menjadi sponsor Konferensi Asia Afrika itu menyatakan, setibanya di Kota Bandung ia telah merasakan sambutan hangat. (DTS)

Jakarta, Merdeka

Sumber: MERDEKA (05/05/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 70-71.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.