SOEHARTO TIBADI DENMARK TANPA UPACARA [1]
Kopenhagen, Merdeka
Presiden Soeharto dan Ibu Tien, tiba di Denmark tanpa upacara penyambutan bagi tamu negara yang menghadiri KIT Pembangunan Sosial dan mengikuti pertemuan sembilan negara di bidang pendidikan. Pesawat DC-10, milik Garuda Indonesia mendarat dengan mulus pukul 08.22 waktu setempat atau pukul l4.22 WIB di bandar udara Kastrup, Denmark setelah terbang selama limabelas jam dari bandar udara Halim Perdanakusuma Jakarta. Tidak seperti halnya jika Indonesia menjadi tuan rumah bagi pertemuan-pertemuan internasional, maka di Denmark tidak terasa suasana semarak untuk menyambut para tamunya karena tidak nampak umbul-umbul ataupun bendera-bendera dari negara-negara tamu.
Sekalipun rombongan Kepala Negara tiba di Denmark sesuai jadwal, ternyata para staf dan wartawan tidak bisa segera meninggalkan bandar udara karena ruwetnya pemeriksaan oleh imigrasi. Akibatnya rornbongan wartawan tertahan hampir satu Jam. Pengambilan tanda peliputan juga memerlukan waktu tidak kurang dari tiga jam karena panitia setempat ternyata tidak terlalu berpengalaman dalam menangani tamu tamu dalam jumlah besar. Pada hari Kamis sore, Kepala Negara dijadwalkan akan menerima seorang tokoh koperasi Denmark, Ave Syend Bruun serta Presiden Aljazair Liarnine Zeroual. Acara Presiden pada hari kedua kunjungan amat padat karena akan menerima sedikitnya tiga kepala pemerintahan yaitu Presiden Filipina Fidel Ramos, Presiden Polandia Lech Walesa serta PM Madagaskar Francique Ravony. Sore harinya, Kepala Negara akan menghadiri EFA yang antara lain akan diikuti kepala negara dan kepala pemerintahan dari RRChina, India serta Pakistan. Presiden Soeharto kemudian dijadwalkan menerima PM Bangladesh Ny Khaleda Zia serta Presiden Ukraina Kuchma. Hari Sabtu pagi, Presiden akan menghadiri upacara pembukaan KTT Pembangunan Sosial yang diresmikan Sekjen PBB Botros Boutros Ghali dan kemudian menyampaikan pidato baik sebagai Kepala Negara Indonesia maupun Ketua Gerakan Non Blok. Setelah mengikuti pembukaan KTT Pembangunan Sosial selama dua hari ini, Presiden masih akan menerima beberapa tamu lainnya seperti PM RRC Li Peng serta Presiden Turki Suleiman Demirel. Hari Minggu pagi, Kepala Negara beserta rombongan meninggalkan Denmark untuk melanjutkan petjalanan ke Zagreb, Kroasia. (ANT)
Sumber: MERDEKA (10/03/1995)
_________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 77-78.