SUBIAKTO: POLA BAPAK ANGKAT TIMBULKAN DAMPAK NEGATIF [1]
Jakarta, Antara
Pemerintah akan memperbaiki sistem bapak angkat, karena sekalipun pola ini pada dasarnya cukup baik sehingga perlu dipertahankan, disadari telah timbul berbagai dampak negatif.
Seusai melapor kepada Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa tentang perkembangan koperasi, Menkop/ PPK Subiakto Tjakrawerdaya mengatakan kepada pers bahwa perbaikan itu juga akan dilakukan terhadap pelaksanaan pola PIR.
Subiakto menyebutkan pada penerapan pola PIR ada plasma (petani -red) yang terpaksa menyetorkan hasilnya kepada inti dengan mengalami kerugian karena harga yang diterimanya lebih rendah dibanding biaya produksi.
Sementara itu, pada pola bapak angkat dan anak angkat, kadangkala pengusaha besar memanfaatkan pengusaha kecil secara berlebihan sehingga kemudian timbul kesan adanya eksploitasi. Ketika menanggapi laporan Subiakto itu, Kepala Negara mengatakan pola kemitraan di antara para pengusaha besar dengan para pengusaha kecil dan menengah harus dilanjutkan sambil menyempumakan pelaksaan pola itu sendiri.
“Pemerintah harus terus menumbuhkan kesadaran para pengusaha besar untuk membina para pengusaha kecil dan menengah,” kata Subiakto mengutip ucapan Presiden.
Subiakto mengatakan pula para pengusaha besar perlu menjarnin pemasaran para pengusaha kecil dan menengah yang dibantunya. Sementara itu, setelah mendengar laporan Subiakto mengenai masih lemahnya sumber daya manusia dalam bidang perkoperasian, Kepala Negara rnengemukakan jiwa dan semangat kewirausahaan harus terns ditumbuhkan.
“Kepada para pengusaha kecil dan menengah serta anggota koperasi harus terus ditumbuhkan semangat wirausaha agar mereka jangan cepat putus asa dan mampu menangkap peluang baru,” kata Menkop/ PPK. (T/ EU02/eu03/15.00/ru2)
Sumber:ANTARA(24/05/1994)
_______________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 262-263.