TAHUN 1985 AKAN TETAP SULIT DAN BERAT
PRESIDEN SOEHARTO:
Kita menyadari dari sekarang, bahwa tahun 1985 yang akan kita masuki tetap akan merupakan tahun yang sulit dan berat. Namun hal itu tidak akan mengendorkan semangat kita.
Sebaliknya, sebagai bangsa pejuang kita akan menanggapi sebagai dorongan untuk makin giat mengerahkan segala kemauan dan kemampuan guna memancangkan tonggak pembangunan baru di segala bidang.
Presiden Soeharto menekankan hal tersebut pada Pidato Akhir Tahun 1984 Senin malam lalu.
Renungan dan pikiran kita bertemu dan berpusat pada masalah apa yang telah kita kerjakan sebagai bangsa di tahun yang segera berlalu beberapa saat lagi di satu pihak dan apa yang akan kita kerjakan dalam tahun depan di lain pihak.
Setiap pribadi, setiap keluarga, tentu dapat pula mengambil manfaat apabila mengadakan renungan dan pemikiran seperti itu.
Sikap seperti itu terasa bertambah penting artinya bagi bangsa kita yang sedang membangun. Sejak semula kita menyadari bahwa pembangunan bukan lah perjalanan yang selalu tenang dan tanpa persoalan.
Sejak semula kita menyadari bahwa pembangunan dapat berisi gejolak-gejolak dan tidak sepi dan rintangan. Hal ini adalah wajar karena pembangunan itu sendiri adalah perubahan besar-besaran menuju perbaikan dan setiap perubahan pasti menimbulkan berbagai akibat samping, baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan.
Yang penting adalah kemampuan kita untuk memelihara arah gerak pembangunan agar tetap menuju pada tujuan dan sasarannya semula.
Segi-segi yang menguntungkan dan menjadi arah pokok perjalanan kita harus kita pelihara dan kita perkuat, sedangkan segi-segi yang merugikan harus kita koreksi.
“Itulah sebabnya, mengapa saya sering mengatakan bahwa rangkaian pembangunan nasional kita harus merupakan kesatuan yang merupakan kesinambungan, peningkatan, perluasan, koreksi dan pembaharuan yang terus menerus tanpa ada putus-putusnya”, kata Presiden.
Dalam pada itu dewasa inikita masih berada dalam suasana keadaan dunia yang serba belum mantap baik di lapangan ekonomi, politik maupun keamanan.
Sebagai negara yang hidup di tengah-tengah pergaulan intemasional dan hubungan erat antara satu negara dan negara yang lain, maka setiap perkembangan dunia tentu mempunyai pengaruh terhadap keadaan kita di Tanah Air, terutama di bidang ekonomi.
Tahun 1984 yang segera kita akhiri ini pun mempunyai arti khusus. Tahun ini merupakan tahun awal Repelita IV, suatu tahap pembangunan yang telah menjadi tekad kita untuk mewujudkan kerangka landasan agar kita kelak dalam Repelita VI dapat tinggal landas dengan kekuatan sendiri menuju masyarakat Pancasila yang kita cita citakan.
Karena itu tahun ini penuh dengan tugas-tugas berat sebagai satu tahapan dari rangkaian tahun-tahun pembangunan yang akan datang, terutama dalam memperkukuh sendi-sendi utama untuk memberi pijakan yang kuat dan arah yang tepat bagi usaha-usaha pembangunan selanjutnya.
Dalam rangka meletakkan kerangka landas di bidang politik dan kemasyarakatan, dalam tahun ini Dewan Perwakilan Rakyat bersama-sama Pemerintah sedang menggarap berbagai undang-undang yang sangat penting sebagai pelaksanaan dari GBHN 1983, serta Ketetapan-ketetapan MPR lainnya hasil Sidang Umum MPR tahun 1983.
Dengan terselesaikannya beberapa undang-undang di bidang politik itu maka bangsa Indonesia akan memiliki landasan hukum yang makin kukuh yang diperlukan dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa, dalam mengembangkan kehidupan demokrasi Pancasila dan dalam meningkatkan partisipasi organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan secara berdaya guna dalam pembangunan.
Kewaspadaan dan Ketegasan
Kita sungguh menyesalkan dan prihatin atas terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab beberapa waktu yang lalu, yang didorong oleh kefanatikan dan pikiran sempit yang tidak sewajarnya yang tidak mampu mengendalikan olehnya sehingga melakukan perbuatan yang sesuai.
Kita bersyukur bahwa berkat kewaspadaan ketegasan sikap aparat keamanan dan masyrakat pada umumnya peristiwa-peristiwa yang sempat menimbulkan korban kepada rakyat berbagai akibat dari tindakan kelompok yang sesat itu dapat segera diatasi dan dilokalisir.
Ternyata keyakinan masyarakat akan kebenaran Pancasila untuk menjadi satu-satunya asas bagi organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan dalam kehidupan bangsa, bernegara dan bermasyarakat tidak tergoyahkan sedikit pun oleh tindakan-tindakan intimidasi, teror dan provokatif itu.
Tindakan-tindakan yang kita ambil terhadap pelaku teror itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dcngan demokrasi yang kita junjung tinggi.
Karena itu dengan pendirian yang seteguh-teguhnya, demi menjaga kehidupan demokrasi, demi menjaga ketenteraman lahir batin masyarakat, maka kita tidak akan pernah ancaman kegiatan ekstrim dan terorisme.
Gejala-gejala tindakan terorisme harus dicegah sejak dari awal, sebelum malapetaka bagi kita ingat bahwa pembangunan politik yang demokratis itu sekaligus juga harus makin memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa yang bhinneka ini.
Namun, betapapun sulitnya, kita tetap bertekad untuk menumbuhkan kehidupan demokrasi Pancasila yang kita yakini merupakan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara yang kita junjung tinggi, yang akan menjamin keutuhan dan kebahagiaan kita semua sebagai satu bangsa.
Produksi Beras 25,5 Juta Ton
Dalam kehidupan ekonomi, tahun 1984 ini merupakan keadaan kelanjutan dari perkembangan ekonomi yang tidak menguntungkan beberapa tahun sebelumnya, yang disebabkan oleh keadaan resesi dunia yang berkepanjangan.
Keadaan lain yang sangat tidak menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi kita adalah masalah situasi minyak bumi dunia, yang dalam tahun 1984 itu harganya menghadapi tekanan-tekanan yang cukup berat.
Dalam tahun 1984 ini Pemerintah telah mengambil beberapa kebijaksanaan dan langkah-langkah termasuk dalam bidang perpajakan untuk di satu pihak dapat memperkecil pengaruh negara dari keadaan ekonomi dunia tersebut, dan di lain pihak untuk terus mencapai pertumbuhan ekonomi yang mungkin dicapai.
Dengan berbagai kebijaksanaan dan langkah-langkah itu, maka meskipun dalam beberapa sektor industri mengalami kelesuan, namun keadaan ekonomi kita masih dapat mengalami pertumbuhan yang berarti, yang dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi perkembangan dalam tahun 1985 ini.
Di bidang pertanian, khsususnya produksi beras diperkirakan akan mencapai kemajuan besar. Dalam tahun ini produksi beras diperkirakan berjumlah 250 juta ton, yang merupakan jumlah tertinggi, yang dapat kita capai tahun ini. Distribusi dan perbaikan harga gabah atau beras, kenaikan produksi padi berarti perbaikan penghasilan bagi jutaan keluarga petani.
Inflasi 8,76%
Dalam pada itu secara keseluruhan ekonomi kita mampu mempertahankan kestabilannya, karena dalam tahun takwim 1984 ini inflasi dapat terkendali sebesar 8,76% lebih rendah dari tahun 1983 yang lalu sebesar 11,46%.
Meskipun kita pemah mengalami gejolak moneter, yang disebabkan oleh naiknya nilai dolar Amerika beberapa bulan yang lalu, namun dalam semester pertama 1984/85 ini, neraca pembayaran serta secara keseluruhan menunjukkan surplus, sehingga pada akhir September 1984 cadangan devisa jauh lebih baik daripada dalam tahun sebelumnya.
Pengamanan neraca pembayaran dan pengurangan cadangan devisa itu merupakan salah satu usaha penting guna menyehatkan perekonomian dan mengamankan jalannya pembangunan nasional jangka menengah dan jangka panjang.
Membaiknya keadaan neraca pembayaran antara lain disebabkan oleh kemajuan penting dibidang ekspor dan impor yang dapat kita capai di tahun ini, ialah kenaikan nilai ekspor barang berupa minyak dan gas bumi di satu pihak dan berkurangnya barang-barang mewah dan barang konsumsi serta barang-barang yang telah dapat kita hasilkan sendiri di lain pihak.
Usaha peningkatan ekspor barang-barang di luar minyak dan gas bumi ini juga mengandung arti penting bagi perluasan kesempatan kerja dan memelihara gerak perekonomian kita pada umumnya.
Oleh karena itu usaha kita untuk meningkatkan ekspor di luar minyak dan gas bumi, itu akan kita lakukan, antara lain dengan memperluas pemasaran di luar negeri.
Dalam rangka ini kita akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan perdagangan dengan negara-negara di Timur Tengah dan Eropa Timur.
Di samping itu usaha untuk meningkatkan penggunaan produksi dan jasa yang telah mampu dihasilkan di dalam negeri juga akan terus kita lakukan, baik dalam rangka mendorong dan melindungi produksi dan jasa dalam negeri maupun untuk makin memperkuat ke tahanan ekonomi nasional kita.
Kemajuan lain dalam tahun 1984 ini ditandai juga dengan selesainya pembangunan sejumlah proyek yg penting seperti pabrik pupuk ASEAN di Aceh dan di Bontang Kalimantan Timur, pabrik semen di Kupang, perluasan pabrik petrokimia dan pabrik bahan aktif pestisida di Gresik, beberapa perkebunan dan pabrik kelapa sawit, perluasan pabrik aluminium Asahan, pusat-pusat tenaga listrik, bendungan dan irigasi, pelabuhan samudera Pulau Baai di Bengkulu dan sarana-sarana perhubungan lainnya serta proyek-proyek lainnya lagi.
Semuanya tadi menunjukkan bahwa walaupun tahun 1984 merupakan tahun yang sulit, namun kita dapat menjaga kemantapan perekonomian nasional dan tetap dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan penting yang kita rencanakan. Karena itu, dalam mengakhiri tahun 198 ini sebagai bangsa kita diliputi oleh rasa syukur yang sedalam-dalamnya.
Seperti setiap tahun dalam perjalanan bersama kita selama ini, maka tahun 1984 ini juga penuh dengan pengalaman-pengalaman berharga yang hikmahnya akan kita manfaatkan sebesar-besarnya guna melanjutkan dan memperbaiki langkah-langkah kita di tahun-tahun yang akan datang.
Banyak masalah dan tantangan yang akan kita hadapi, baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam. Perkembangan ekonomi dan politik dunia yang tidak selalu menguntungkan akan terus terasa pengaruhnya kepada kita khususnya dan negara-negara yang sedang membangun umumnya.
Karena itulah kita akan berusaha sekuat tenaga agar lingkungan kawasan di sekitar kita tetap dapat memberi suasana yang sebaik-baiknya bagi kelanjutan pembangunan nasional.
Untuk itu, di samping melanjutkan kerja sama dengan bangsa-bangasa lain dalam mendorong perkembangan dunia ke arah yang lebih positif, maka kita akan menggalang terus kekuatan ASEAN dan hubungan baik dengan negaranegara tetangga di sekitar kita.
Ke dalam, kita akan terus memelihara kewaspadaan dan kesiap-siagaan, memperluas partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan memelihara kesetia kawanan sosial, karena unsur-unsur ini merupakan kekuatan-kekuatan pokok dalam pembangunan masyarakat kita.
Yang juga tidak kalah penting adalah menggerakkan disiplin nasional di segala lapisan masyarakat dan aparatur Pemerintahan. (RA)
…
Jakarta, Business News
Sumber : BUSINESS NEWS (02/02/1985)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 18-23.