TAJUK RENCANA
PERNYATAAN SOEHARTO – OHIRA
KUNJUNGAN Presiden Soeharto ke Jepang diakhiri dengan pernyataan pers bersama PM Ohira. Pernyataan itu menyimpulkan hasil pertemuan kedua pemimpin dan rombongan.
Dari pernyataan bersama, kita memperoleh beberapa kesan. Yang pertama, hubungan kedua negara dipererat. Jepang tetap merupakan negara partner panting bagi Indonesia di hidang hubungan ekonomi. Hubungan politik tidak dinyatakan secara eksplisit dalam pernyataan bersama. Namun jelas kiranya, hubungan ekonomi itu mempunyai dasar sating pengertian politik yang cukup kuat.
Yang disepakati dalam pertemuan Presiden Soeharto dengan PM Ohira, tidak hanya pembiayaan berbagai proyek. Lebih dari itu. Dicapai kala sepakat tentang beberapa persoalan lebih substansial. Persoalan itu bisa menjadi sumber gangguan kerjasama kedua fihak, jika tidak diselesaikan. Sebaliknya, karena kini dicapai kata sepakat, maka tertanamlah suatu dasar ketjasama lebih mantap.
Yakni persoalan pokok yang menyangkut perbedaan kepentingan antara Wawasan Nusantara Indonesia dan kepentingan Jepang akan jalur pelayaran bebas melalui perairan Indonesia.
Jepang mengakui dan mendukung konsepsi Wawasan Nusantara. Sebaliknya Indonesia menjamin pelayaran Jepang melalui berbagai arus dalam perairan Nusantara seperti Selat Lombok, Selat Karimata, Laut Cina Selatan.
Jalur lalulintas laut vital bagi Jepang untuk operasi mencari ikan, terutama juga untuk angkutan impor-ekspor kebutuhan dan komoditi dagangnya.
DARI pernyataan bersama, kita memperoleh gambaran, kerjasama kedua negara di bidang ekonomi, terutama yang menyangkut kepentingan bersama, tidak lagi sekedar pada proyek-proyek secara terpisah, tetapi pada serangkaian bidang secara komprehensif.
Hal ini jelas antara lain dengan kesepakatan membentuk Panitia Energi. Panitia itu merupakan komite bersama. Jepang berkepentingan memperoleh penyediaan minyak Indonesia. Jumlahnya bagi Jepang tidak besar, karena yang terbesar berasal dari negara-negara Arab dan Iran. Namun, mengingat pengalaman Iran dan lain-lain, penyediaan dari Indonesia menjadi lebih penting bagi Jepang.
Sebaliknya, kita secara berencana dan seksama, memerlukan eksplorasi dan eksploitasi sumber minyak baru. Kita kekurangan dana untuk membangun industri minyak, seperti pengilangan dan pemrosesan minyak tanah.
Masalah-masalah itu selanjutnya akan ditangani oleh Panitia Energi.
PERNYATAAN bersama menunjukkan segi lain. Kebersamaan ASEAN. Tercantum dalam pernyataan pers Soeharto – Ohira, komitmen Jepang akan Asia Tenggara dan secara lebih tegas, Komitmen Jepang akan kerjasamanya dengan ASEAN. Komitmen itu ditegaskan secara formal oleh PM Fukuda dan sempat disebut doktrin Fukuda.
Kerjasama Jepang dengan ASEAN berupa proyek-proyek ekonomi yang dibiayai olehnya. Berupa partisipasi Jepang dalam mengaruskan pengungsi Indocina yang membanjiri negara-negara ASEAN. (DTS)
Jakarta, Kompas
Sumber: KOMPAS (11/06/1979)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 98-100.