TAK ADA DAERAH YANG TAK ALAMI KEMAJUAN

TAK ADA DAERAH YANG TAK ALAMI KEMAJUAN [1]

Jakarta, Media Indonesia

Tidak ada satu daerah pun yang tidak mengalami kemajuan saat ini, malahan tidak satu desapun yang tidak membangun, tegas Presiden Soeharto. Kepala Negara mengemukakan  memang ada daerah yang lebih cepat membangun dari daerah lain.

“Hal ini terutama karena perbedaan tingkat perkembangan dan sumber daya yang dimiliki oleh setiap daerah juga berbeda.” jelas Presiden ketika meresmikan berbagai proyek pembangunan di Propinsi Sumatera Utara yang dipusatkan di desa Pematang Pantang, KecamatanAir Putih, Kabupaten Asahan, kemarin.

Sejumlah proyek yang diresmikan Presiden antara lain adalah Irigasi Batang Gadis, Namu Sira-Sira dan Bahbolom, proyek Taman Rutan Raya Bukit Barisan, Listrik Masuk Desa, proyek jalan Pematang Siantar, Perdagangan dan RS Haji Mina di Medan. Keseluruhannya bernilai Rp 300 miliar. Pada peresmian itu Kepala Negara didampingi Ibu Tien Soeharto.Menteri Pertambangan Ginandjar Kartasasmita, Menag Munawir Sjadzali, Menhut Hasjrul Harahap dan Menteri PU Radinal Mochtar.

Menurut Kepala Negara, pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat karena itu bukan kegiatan yang sekali jadi. “Pembangunan merupakan rangkaian kegiatan yang bertahap, terpadu dan, dilakukan terus menerus tanpa terputus-putus dan tidak sepi dari tantangan, hambatan dan gangguan.”

Karena itu, tegas Presiden, dalam melaksanakan pembangunan harus pandai­ pandai memelihara semangat sehingga mampu meneruskan dan meningkatkannya. Rakyat Sumut, ungkap Kepala Negara terkenal memiliki semangat yang tinggi, ulet dan dinamis. “Sebab itu saya yakin pembangunan di daerah ini akan terns bergerak maju dan kesejahteraan terus bertambah baik,” tambahnya .

Penderitaan  Petani

Pada bagian lain, Presiden mengemukakan bahwa saat ini dan di masa datang Indonesia harus mengembangkan kemampuan di bidang industri. ”Namun sebagai negara yang sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian, harus tetap ditingkatkan.

“Sekarang ini, menurut Kepala Negara, Indonesia telah mampu berswasembada beras namun hendaknya jangan cepat berpuas diri. “Kita tidak boleh menikmati swasembada beras di atas penderitaan para petani. Usaha memperbaiki kesejahteraan petani harus dilakukan tidak hanya melalui peningkatan usaha pertanian tetapi juga usaha lainnya, “tandas Presiden.

Dalam kaitan ini, Kepala Negara menekankan pentingnya dibentuk KUD. Kelemahan, kekurangan bahkan mungkin. kegagalan di masa lalu, kata Presiden, harus dijadikan pelajaran dan cambuk untuk masa mendatang ketika akan memasuki tahap tinggal landas. Menyinggung masalah listrik masuk desa, Presiden menyatakan bahwa hal itu bukan saja penting bagi pembangunan desa secara fisik namun juga bagi penyebaran informasi kepada masyarakat luas. “Ini merupakan salah satu langkah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, “tegasnya.

Presiden juga mengatakan peresmian Taman Hutan Raya Bukit Barisan sangat penting karena membuktikan kesungguhan untuk memelihara kelestarian hutan dinegeri ini, Mengenal RS Haji Mina Medan, Kepala Negara mengatakan pembangunannya dimaksudkan untuk mengenang kaum Muslim yang meninggal akibat musibah di Mina ketika menjalankan ibadah haji beberapa tahun lalu.

Menurut Presiden, salah satu tantangan yang dihadapi di bidang kesehatan rakyat saat ini adalah bagaimana agar biaya pengobatan dapat dijangkau rakyat. “Tugas utama rumah sakit adalah memenuhi panggilan kemanusiaan karena itu kita berusaha terus meningkatkan kemampuan ekonomi rakyat sehingga mereka mampu memelihara kesehatannya.”

Sumber: MEDIA INDONESIA (05/06/ 1992)

___________________________________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 572-573.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.