TAK PERDULI PANGKAT, SEBUTKAN SADJA: NAMA & OKNUM ABRI YANG NJELEWENG

TAK PERDULI PANGKAT, SEBUTKAN SADJA: 

NAMA & OKNUM ABRI YANG NJELEWENG [1]

 

Djakarta, Sinar Harapan

Panglima Kostrad Majdjen Kemal Idris hari Kamis minta kepada pers agar dalam pemberitaan tentang penjelewengan jang dilakukan oleh oknum2 berbadju hidjau, djangalah hanja menyebutkan dari ABRI atau kesatuannja, tapi sebutkan sadja dengan djelas nama dan pangkatnja, apakah ia itu berpangkat tamtama, bintara, atau perwira ataukah Djenderal sekalipun.

Hal ini dikemukakannja di hanggar PN Merpati Nusantara, pelabuhan udara Kemajoran Djakarta ketika diadakan upatjara penjerahan dua buah pesawat Dakota jang dipesan oleh PT “Seulawah Air Service” dari Australia.

Pembentukan perusahaan penerbangan ini adalah dalam rangka kerdjasama antara PT “Seulawah” dengan Jajasan Darma Putra Kostrad jang tidak lama lagi akan memulai operasi penerbangannja di daerah Sumatera untuk memperkuat armada penerbangan sipil di Indonesia. Disebutkannja bahwa kerdjasama antara Kostrad dengan pihak swasta itu diadakan, karena kejakinan, kesungguhan, dan kekerasan hati ingin mejumbangkan dharma bhaktinja untuk kemadjuan nusa dan bangsa, dan sebagai bagian dari TNI/AD ikut mengambil bagian dalam rangka civic mission TNI/AD.

ABRI Ditjemarkan Oleh Oknum2 Jang Tak Bertanggung Djawab

Panglima Kostrad telah meminta perhatian pers seperti tersebut diatas, bahwa TNI/AD chususnja dan ABRI pada umumnja telah ditjemarkan oleh oknum2 berbadju hidjau jang tidak bertanggung djawab jang melakukan penodongan, main hakim sendiri, penjelewengan, korupsi, main backing2an dan lain2.

“Kita harus dapat mejakinkan masjarakat, bahwa tindakan penjelewangan tsb, hanyalah dilakukan oleh segelintir orang badju hidjau, jang bertindak hanja untuk kepentingan sendiri, dan bukan oleh korps,” demikian Majdjen Kemal Idris.

Kedua pesawat tsb jang diserahkan kepada Direktur PT Seulawah Air Service Komodor Ud. H. Soejono, ber-registrasi sipil jang masing2 diberi nama PK-RDC “Dharma Putra” dan PK-RDE “Windu Kentjana”. Tiap2 pesawat dapat mengangkut 35 orang penumpang dan disamping itu djuga dipakai untuk pengangkutan surat kabar dan barang2 lain.

Kedua pesawat itu dibeli berdasarkan kredit Rp 40 djuta dari PT “Bank Windu Kentjana”.

Perusahaan penerbangan ini akan beroperasi dengan 3 pesawat Dakota di daerah Sumatera sedangkan management, penerbangan, crew serta ahli teknik, semuanja terdiri dari bangsa Indonesia.

Bagi para penumpang jang ingin bepergian ke Sumatera dengan pesawat “Windu Ketjana”, “Dewa Rutji” atau “Dharma Patra” dapat membeli ticketnja di djalan Maluku 32 Djakarta. (DTS)

Sumber: SINAR HARAPAN (04/10/1968)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 208-210.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.